TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita atas meninggalnya Intan Olivia Marbun, balita berusia 12,5 tahun, dalam insiden bom molotov yang dilemparkan di areal Gereja Oikumene, Samarinda.
"Tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka saya atas meninggalnya Intan. Itu sudah di luar batas kemanusiaan," ujar Jokowi dalam siaran pers Istana Kepresidenan, Selasa, 15 November 2016.
Seperti telah diberitakan, Intan terluka parah dan meninggal akibat serangan molotov yang meledak pada Ahad lalu. Ia menderita luka bakar 70 persen akibat api ledakan.
Jenazah Intan rencananya akan dikebumikan di pekuburan Kristen Putaq, Desa Loa Duri Ilir, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang berjarak 10 kilometer dari rumah duka.
Pelaku serangan, Juhanda, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Ia bukan pemain baru, tapi pemain lama yang pernah terlibat aksi pengeboman di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Tangerang pada 2011. Ia sempat dihukum penjara bersama salah satu atasannya, Pepi Fernando.
Jokowi menuturkan sudah menginstruksikan kepolisian untuk mengusut perkara pengeboman ini. Dia juga sudah menginstruksikan jajaran Komandan Komando Distrik Militer dan Komandan Komando Resor Militer turut memberikan rasa aman pada masyarakat di tengah potensi-potensi serangan kelompok radikal.
"Dalam 1-2 hari ini, kami akan menyiapkan sebuah narasi besar agar masyarakat betul-betul merasakan ketenangan, bukan kekhawatiran," ujar Jokowi.
ISTMAN MP