TEMPO.CO, Purwokerto - Komitmen Desa Dermaji memanfaatkan teknologi informasi untuk pembangunan menjadikan kampung di Kabupaten Banyumas ini sebagai salah satu Desa Unggulan Pilihan Tempo 2016. Meskipun lokasi geografis Desa Dermaji dikepung perbukitan dan hutan pinus, perangkat desa dan warganya ogah terkungkung dalam keterbatasan informasi. Mereka malah menjalankan hampir seluruh program dan kegiatan desa dengan memanfaatkan situs Dermaji.desa.id dan berbagai sarana media sosial agar seluruh warga terlibat dan memperoleh informasi.
Kepala Desa Dermaji, Bayu Setyo Nugroho, mengatakan website desa yang dibuat pada awal 2011 tersebut semula bertujuan untuk membangun transparansi program dan pemanfaatan anggaran. Maka, dengan keterbukaan ini laporan dana desa tidak sekadar tampil dalam bentuk neraca, tapi juga dalam wujud berita yang mudah dibaca. "Warga Dermaji di mana pun mereka berada bisa memantau kegiatan desa," kata Bayu, akhir Oktober lalu.
Apalagi, sebagian warganya tercatat merantau ke berbagai kota besar, misalnya Jakarta, bahkan menjadi tenaga kerja di luar negeri, di antaranya di Korea dan Taiwan. Meski jarang pulang, menurut Bayu, tradisi kebersamaan antarwarga tetap terjalin. Mereka rajin mengunjungi desanya melalui Internet. “Mereka aktif memantau kemajuan desa lewat website. Sekitar 30 persen warga kami memakai gadget.”
Baca Tujuh Kampung Terpilih Sebagai Desa Unggulan 2016
Bahkan, kegiatan dan program kerja yang akan dilaksanakan tahun depan bisa diusulkan lewat website itu. Masyarakat, kata Bayu, bebas mengusulkan apa yang mereka anggap kurang dan perlu direalisasikan. Ia menyebutkan dalam website tersebut sudah ada menu untuk pembahasan agenda tahun depan dalam menu rembuk desa. "Kami menampung semua ide dan gagasan mulai dari pembangunan fisik, pendidikan, hingga keluarga," ucap master jurusan Administrasi Negara Universitas Jenderal Soedirman itu.
Terakhir, menu e-commerce merupakan fitur terbaru dalam website Dermaji.desa.id. Respons penduduk pengakses situs itu luar biasa. “Kami juga arahkan agar potensi lokal tak dijual dalam bentuk barang mentah, tapi sudah menjadi barang olahan,” katanya.
Pada Edisi Khusus Desa Unggulan ini Tempo memilih tujuh desa dari tujuh provinsi yang dinilai telah melakukan banyak terobosan di berbagai bidang. Penyerahan penghargaan akan digelar malam ini dalam acara bertajuk Membangun Desa untuk Masa Depan Indonesia di Ruang Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Selain Desa Dermaji, enam desa pilihan lainnya, antara lain Desa Jabiren, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, terpilih sebagai desa unggulan kategori penjaga lingkungan. Desa Blang Krueng, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, sebagai desa unggulan untuk kategori sadar pendidikan. Desa Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, dinilai unggul dalam pemberdayaan ekonomi.
Pada kategori sadar kesehatan, Tempo memilih Desa Lalang Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Desa Kanonang Dua, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, terpilih sebagai unggulan desa hasil pemekaran yang inovatif. Adapun Desa Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menjadi desa unggulan kategori transparansi anggaran.
EKO ARI WIBOWO
Video Desa Unggulan yang Lain:
Membangun Desa dengan Website dan E-commerce
Nilai Toleransi dari Bukit Kasih
Tak Ingin Kebakaran Lagi, Ini yang Dilakukan Warga Desa
Sadar Akan Pentingnya Pendidikan, Ini Yang Dilakukan Warga Desa Blang Krueng
Begini Desa Ini Terapkan Transparansi Anggaran
Desa Sehat Awal Kesejahteraan
Tingkatkan Perekonomian Warga Dengan Lembaga Perkreditan Desa