TEMPO.CO, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meminta aparat keamanan terus waspada dan meningkatkan keamanan di wilayah masing-masing. Terlebih menjelang perayaan Natal, keamanan lebih diutamakan di tempat ibadah, khususnya gereja.
"Peristiwa ini musibah besar. Kami minta tingkatkan kewaspadaan di gereja dan tempat ibadah lain agar tak terjadi peristiwa serupa," kata Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisyal, Selasa, 15 November 2016.
Mukmin Faisyal menyatakan itu saat berkunjung ke rumah duka Intan Olivia Banjarnahor di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda. Mukmin tiba di rumah duka menjelang penutupan peti jenazah untuk dimakamkan.
Baca juga:
Hasil Riset Terbaru: Merokok Picu Mutasi Genetik
Netizen Kumpulkan Rp 90 Juta untuk Korban Bom Samarinda
Intan Olivia akan dikebumikan di pemakaman Kristen Putaq Desa Loa Duri Ilir, Kabupaten Kutai Kartanegara. Jarak dari rumah duka mencapai 10 kilometer. Bocah 2 tahun itu merupakan korban bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Minggu, 12 November 2016. Intan meninggal setelah dirawat kurang dari 24 jam. Luka bakar akibat ledakan bom molotov menghanguskan 78 persen tubuhnya.
Mukmin Faisyal mengatakan peristiwa itu merupakan musibah yang tak disangka-sangka. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, kata dia, prihatin dan mengucapkan duka sangat mendalam kepada keluarga. "Menjelang Natal, pengamanan harus lebih ditingkatkan. Pihak keamanan harus mengamankan lebih profesional," ujar Mukmin.
Adapun ibu Intan Olivia, Diana Susan Boru Sinaga, mengucapkan terima kasih kepada Wakil Gubernur Mukmin Faisyal atas keprihatinannya. Diana juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut berbelasungkawa. "Terima kasih kepada semua," ucap Diana.
FIRMAN HIDAYAT