TEMPO.CO, Medan - Kebakaran hebat terjadi di area tangki timbun bahan bakar minyak milik PT Pertamina Sumatera Bagian Utara di Belawan, Sabtu malam, 12 November 2016. Akibat kebakaran, pasokan BBM dari Terminal BBM Belawan sempat tersendat.
PT Pertamina Sumbagut menjelaskan, tangki yang terbakar adalah jalur pipa antara tangki timbun 18 dan tangki 19. Kondisi tangki 18 dan 19 saat ini utuh. Adapun tangki 18 berisi Pertamax 1.500 kiloliter dan tangki 19 dalam kondisi kosong.
"Meski tangki BBM terbakar, kebutuhan masyarakat tetap aman. Stok BBM Premium tersedia 17 ribu kiloliter, solar 22 ribu kiloliter, dan Pertamax 11 ribu kiloliter," kata Area Manager Communication & Relations PT Pertamina Sumbagut Fitri Erika dalam keterangan tertulis, Sabtu malam, 12 November 2016.
Sebanyak 11 ribu kiloliter Pertamax itu, Fitri melanjutkan, dapat segera didistribusikan ke berbagai SPBU di Medan dan sekitarnya pada Minggu, 13 November 2016, mulai pukul 00.00.
Fitri menjelaskan, hal ini tidak mengganggu ketersediaan pasokan BBM di Sumatera Utara dan Aceh. Stok tersedia dalam jumlah cukup seperti situasi normal, meski sempat terganggu beberapa saat.
"Operasional Terminal BBM Pertamina di Belawan, Medan, kembali berlangsung normal mulai Minggu, 13 November, sejak pukul 00.00. Proses distribusi BBM melalui mobil tangki dilaksanakan seperti biasa," ujar Fitri.
Setelah musibah kebakaran, Fitri melanjutkan, proses administrasi dan kerja di tangki penampung BBM juga sudah berlangsung normal. "Proses pemeriksaan secara menyeluruh terhadap seluruh sistem di tangki penimbunan dilakukan tim secara cepat. Hasilnya, seluruh sistem dapat difungsikan seperti semula," tutur Fitri.
Dari informasi yang diperoleh Tempo, kebakaran terjadi pukul 19.15. Petugas pemadam berhasil memadamkan api 30 menit kemudian. "Petugas internal sedang menyelidiki penyebab kebakaran," kata Fitri.
SAHAT SIMATUPANG