TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Presiden Joko Widodo, Johan Budi, mengatakan aktor politik dalam Demo 4 November 2016 yang dikatakan Presiden Joko Widodo adalah pihak yang memanfaatkan kerusuhan setelah magrib. Johan menegaskan, pengunjuk rasanya sendiri tidak ditunggangi.
"Maksud Presiden adalah letupan setelah magrib itu dimanfaatkan oleh aktor-aktor politik. Jadi bukan pendemonya yang ditunggangi aktor politik," kata Johan di KPK, Jumat, 11 November 2016.
Menurut Johan, Presiden meyakini unjuk rasa bela Al-Quran dilakukan secara damai dan tertib. Bahkan, Presiden Joko Widodo mengapresiasi demonstrasi yang berlangsung aman. Hanya saja, Joko Widodo menyesalkan adanya kisruh yang terjadi setelah magrib.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menuding ada aktor politik di balik kerusuhan. Pernyataan itu ia ungkapkan dalam konferensi pers setelah aksi terjadi. "Kita lihat, itu telah ditunggangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," ujar Presiden seusai rapat koordinasi di Istana Kepresidenan, Sabtu dinihari, 5 November 2016.
Presiden tidak menjelaskan lebih lanjut siapa aktor politik yang ia tuding itu. Ia melanjutkan, pernyataannya dengan menyesalkan bahwa aktor politik itu telah membuat demonstrasi yang seharusnya berakhir damai menjadi ricuh dan berdampak ke daerah lain.
Johan pun mengaku tak tahu siapa aktor politik yang dimaksud Joko Widodo. "Saya kira hanya Presiden yang tahu siapa aktor politik," ucapnya.
MAYA AYU PUSPITASARI