Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ucapan Penjual Kopiah Ini Bikin Jengkel Sultan Yogyakarta

image-gnews
Sri Sultan Hamengkubuwono X saat mengikuti ritual Ngabekten di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis (8/8). TEMPO/Suryo Wibowo
Sri Sultan Hamengkubuwono X saat mengikuti ritual Ngabekten di Bangsal Kencono, kompleks Keraton Yogyakarta, Kamis (8/8). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X ternyata punya cerita menjengkelkan sekaligus lucu tentang komunitas orang Jawa di Suriname, Amerika Selatan. Pengalaman itu diungkapkan Sri Sultan dalam Kongres Bahasa Jawa VI di Hotel Inna Garuda, Rabu lalu, 9 November 2016.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta itu di atas panggung kongres bercerita pernah disebut kepalanya hanya dengan sebutan endhasmu saat bertemu dengan Komunitas Jawa di Suriname. “Kurang ajar memang,” kata Sultan, menahan jengkel dan tawa.

Ceritanya, saat berkunjung ke sebuah pemukiman orang Jawa di Suriname, Sultan masuk ke sebuah toko yang menjual kopiah. Ia lalu menanyakan ukuran kopiah yang sesuai dengan kepalanya, yaitu 9. Lantaran ukuran kopiah yang ada hanya 8, ukuran itu terlalu kecil bagi Sultan. “Lha mbok sirahmu sing dicilike,” kata Sultan, menirukan si penjual yang langsung disambut tawa peserta kongres yang berasal dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Suriname.

Cerita unik mengenai bahasa orang Jawa di Suriname juga dialami Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. “Pak, omahmu neng endi? (Pak, rumahmu di mana?)” orang Suriname tersebut bertanya sebagaimana ditirukan Ganjar saat diskusi pleno dalam Kongres Bahasa Jawa VI itu.

Tentu saja bahasa yang digunakan oleh orang Jawa di Suriname itu membuat Ganjar terkejut. Menurut dia, bahasa yang digunakan tak sesuai dengan unggah-ungguh atau tata krama berbahasa. Lantaran menggunakan bahasa Jawa ngoko alias kasar. “Seperti nanya sesama preman pasar,” Ganjar berceletuk dan memancing tawa peserta kongres.

Tak mau ikut-ikutan menjadi preman pasar, Ganjar pun menjawab dengan bahasa Jawa krama halus. Sebagaimana layaknya tata krama berbahasa orang Jawa dengan orang yang baru dikenal. Namun orang yang diajak bicara hanya terdiam. “Ternyata enggak mudheng. Mereka memang hanya bisa bicara dengan ngoko,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Agustus 2005, Sri Sultan melakukan lawatan ke Suriname selama tiga hari. Sri Sultan menjadi tamu kehormatan perayaan imigrasi orang Jawa ke Suriname. Pada Selasa 9 Agustus, tepat 115 tahun lalu buruh kontrak Jawa pertama tiba ke Suriname yang waktu itu juga masih merupakan jajahan Belanda. Pada 2005 itu, ada sekitar 80 ribu orang Jawa di Suriname, di samping orang Hindustan, Cina, Kreol, Indian dan Eropa.

Orang-orang Jawa Suriname yang sudah lanjut usia berharap bisa menginjakkan kaki di bumi leluhur. Tetapi generasi mudanya tidaklah demikian. Karena itulah muncul jurang perbedaan bahasa antara dua generasi Jawa di Suriname.

Dalam kesempatan itu, Sri Sultan mengungkapkan kesannya soal komunitas Jawa di Suriname  seperti dikutip Radio Nederland Seksi Indonesia, "Saya kira bagi kehidupan manusia Jawa, di manapun berada, akan sama. Sehingga saya tidak punya kesan akan terjadi perbedaan dalam menafsirkan segala sesuatu yang berkait dengan tradisi. Perkara ada keterbatasan, perkara bahasa dan sebagainya, saya sadar sepenuhnya, karena memang jauh dari sumbernya. Jadi semestinya perbedaan, kekurangan itu pasti ada. Dan itu harus dipahami. Bukan sesuatu yang salah."

PITO AGUSTIN RUDIANA | DH

Baca juga:
Kalla Dukung Polisi Tahan Anggota HMI, Ini Alasannya
Sofjan Wanandi: Jangan Percaya 100 Persen Omongan Trump
Kabar Demo 25 November, JK: Mungkin Respons Pemeriksaan Ahok

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekjen PSI Temui Sultan HB X, Tak Bahas Soal Ade Armando

17 jam lalu

 Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto didampingi Wakil Menteri Raja Juli Antoni dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di sela penyerahan sertifikat BPN di Yogyakarta Kamis sore (7/12). Tempo/Pribadi Wicaksono
Sekjen PSI Temui Sultan HB X, Tak Bahas Soal Ade Armando

Sultan HB X menyatakan tak membahas soal Ade Armando dengan Sekjen PSI, Raja Juli Antoni.


Buntut Pernyataan Ade Armando Soal Dinasti Yogya, Kaesang Pangarep Akan Temui Sultan HB X?

1 hari lalu

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep saat menggelar Kick of Pemenangan Pemilu 2024 di DPP PSI Pusat, Jakarta, Jumat, 24 November 2023. Jelang masa kampanye Kaesang memberi arahan kepada caleg PSI menggunakan cara dor to dor hingga pemasangan baliho, dia juga menargetkan partainya lolos parliamentary threshold sebesar 4 persen suara nasional untuk bisa masuk DPR RI. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Buntut Pernyataan Ade Armando Soal Dinasti Yogya, Kaesang Pangarep Akan Temui Sultan HB X?

Beredar kabar Ketum PSI Kaesang Pangarep akan bertemu Raja Keraton yang juga Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam waktu dekat.


Politikus PSI Ade Armando Singgung Politik Dinasti Yogyakarta, Begini Lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta

2 hari lalu

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) dan Ade Armando, di DPP kantor PSI Jakarta Pusat, Selasa 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
Politikus PSI Ade Armando Singgung Politik Dinasti Yogyakarta, Begini Lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta

Politikus PSI Ade Armando sebut pemerintahan Yogyakarta sebagai politik dinasti. Begini mulanya UU Keistimewaan Yogyakarta nomor 13 tahun 2012.


Ini Ucapan Ade Armando yang Singgung Soal Dinasti Yogyakarta

3 hari lalu

Politisi Partai Solidaritas Indonesia, Ade Armando mengadakan konferensi pers untuk klarifikasi terhadap gugatan 200 miliar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jalan Cokroaminoto no. 92, Menteng, Jakarta Pusat. TEMPO/OHAN B SARDIN
Ini Ucapan Ade Armando yang Singgung Soal Dinasti Yogyakarta

Ucapan Ade Armando soal dinasti Yogyakarta menyulut protes. PSI diminta bertindak tegas sementara kepolisian diminta menangkap politikus PSI itu.


Ade Armando Tuding Yogyakarta Jalankan Dinasti, Sultan Hamengku Buwono X : Tak Ada Dalam Undang Undang

4 hari lalu

Politisi Partai Solidaritas Indonesia, Ade Armando mengadakan konferensi pers untuk klarifikasi terhadap gugatan 200 miliar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jalan Cokroaminoto no. 92, Menteng, Jakarta Pusat. TEMPO/OHAN B SARDIN
Ade Armando Tuding Yogyakarta Jalankan Dinasti, Sultan Hamengku Buwono X : Tak Ada Dalam Undang Undang

Sultan Hamengku Buwono X menyatakan tudingan yang disampaikan Ade Armando tidak ada dalam UU Keistimewaan Yogyakarta.


Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

4 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan Hamengku Buwono X Jawab Komentar Ade Armando Soal Dinasti: Silakan Diubah Undang-Undangnya

Sultan Hamengku Buwono X menyatakan dirinya hanya menjalani amanat undang-undang.


120 Manuskrip Jawa Kuno Digital dari Inggris Diserahkan ke Yogyakarta

21 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima 120 naskah digital manuskrip Jawa kuno dari Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey di Yogyakarta, Kamis, 16 November 2023. (Dok. Istimewa)
120 Manuskrip Jawa Kuno Digital dari Inggris Diserahkan ke Yogyakarta

Manuskrip itu akan muncul dalam digitalisasi Keraton Yogyakarta untuk menambah referensi tentang literasi Jawa di masa lampau.


Yogya Gencarkan Event Kenalkan Sumbu Filosofi ke Masyarakat dan Wisatawan

38 hari lalu

Jogja World Heritage Festival di Malioboro, Oktober 2023. (Dok. jogjaprov.go.id)
Yogya Gencarkan Event Kenalkan Sumbu Filosofi ke Masyarakat dan Wisatawan

Sumbu Filosofi merupakan garis imajiner tata ruang yang membentang dari Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul


Monumen Jogja Kembali Sleman Jadi Pusat Deklarasi Pemilu Damai, Begini Sejarahnya

41 hari lalu

Monumen Jogja Kembali atau Monjali di Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Monumen Jogja Kembali Sleman Jadi Pusat Deklarasi Pemilu Damai, Begini Sejarahnya

Monumen Jogja Kembali didirikan untuk memperingati peristiwa sejarah ditariknya tentara kolonial Belanda dari Ibu Kota Yogyakarta.


Mengenang Mbah Maridjan, Juru Kunci Gunung Merapi yang Meninggal dalam Letusan 2010

42 hari lalu

Mbah Maridjan. TEMPO/Arif Wibowo
Mengenang Mbah Maridjan, Juru Kunci Gunung Merapi yang Meninggal dalam Letusan 2010

Hari ini 26 Oktober 2023, tepat 13 tahun meninggalnya sang guru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan dalam bencana letusan gunung tersebut. Siapa dia?