TEMPO.CO, Pekanbaru - Alih fungsi lahan membuat hewan liar kelabakan mencari habitatnya. Inilah yang dialami seekor gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang keluar dari habitatnya di Kabupaten Tebo, Jambi, dan tersesat ke perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Peranap, Indragiri Hulu, Riau.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menemukan gajah berumur 15 tahun, itu bersembunyi di areal kebun kelapa sawit milik penduduk. Tidak mudah bagi Balai Besar Riau yang bekerja sama dengan Balai Besar Jambi untuk mengevakuasi satwa besar itu. Proses evakuasi membutuhkan waktu tiga hari.
Baca Juga:
"Proses evakuasi berjalan lancar," Kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Sumber Daya Alam Riau, Munarto, kepada Tempo, Jumat, 11 November 2016.
Gajah itu merupakan hewan dalam pengawasan BKSDA Jambi yang sudah dipasang GPS (global positioning system) sehingga telah memiliki nama: Haris. Gajah Haris terpantau telah berada di kebun kelapa sawit itu selama sebulan. Petugas Balai Besar berusaha agar Haris tidak menerobos ke permukiman penduduk. Walhasil petugas berhasil memancing Haris keluar dari persembunyiannya dengan mengerahkan dua ekor gajah latih dari Balai Pelatihan Gajah, Minas.
Haris kemudian dibius sebelum dievakuasi dengan menggunakan truk ke hutan Tebo, Jambi. Haris akan dilepaskan ke kantong gajah di Jambi, kemudian dilepasliarkan ke habitatnya. “Gajah dalam keadaan sehat saat dievakuasi,” ujar Munarto. Gajah Haris diperkirakan tersesat masuk ke wilayah Riau melewati Taman Nasional Bukit Tiga Puluh yang berbatasan dengan Provinsi Jambi.
RIYAN NOFITRA
Baca juga:
Dihadang Setiap Kali Blusukan, Ahok: Kenapa Pakai Cara Bar-bar
Rupiah Melemah, Ini Penjelasan Menteri Sri Mulyani
Isu Demo 25 November, Menteri Ryamizard: Waspada