TEMPO.CO, Bandung - Gempa dari laut selatan di perairan Samudera Indonesia terus terjadi. Hari ini, Jumat pagi, 11 November 2016, pukul 07.26 WIB, guncangannya terasa di sebagian wilayah Yogyakarta hingga Jawa Timur.
Kekuatan gempa dengan magnitudo skala 5,0 terjadi akibat aktivitas penunjaman (subduksi) lempeng. Namun gempat tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, pusat gempa terletak pada koordinat 9,19 LS dan 111,31 BT, tepatnya di laut.
"Jaraknya sekitar 113 kilometer arah tenggara kota Pacitan, Jawa Timur, dengan kedalaman 62 kilometer," kata Daryono melalui keterangan tertulis, Jumat, 11 November 2016.
Lokasi sumber gempa bergeser ke selatan sejauh 5 kilometer dan lebih dalam 5 kilometer dari titik gempa sehari sebelumnya yang mengguncang Pacitan dan sekitarnya. Gempa Kamis kemarin, 10 November 2016, dengan magnitudo 4,9.
Menurut Daryono, BMKG mencatat laporan guncangan yang cukup kuat dirasakan warga di Bantul, Imogiri, Playen, Wonosari, Pasirombo, Pacitan, Tamperan, Kebonagung, Ngadirojo, Panggul, Munjungan, Tulungagung, Donomulyo, dan Karangkates. Intensitas gempanya berskala II versi BMKG atau III MMI.
Berdasarkan kedalaman hiposenternya, kata Daryono, gempa menengah itu akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Eurasia. "Karena deformasi atau patahnya batuan terjadi pada zona Benioff di kedalaman 62 kilometer, maka wajar jika efek guncangan di permukaan dirasakan pada zona yang luas mencakup wilayah Magelang di Jawa Tengah hingga Malang di Jawa Timur," ujarnya.
Atas dasar itu BMKG mengimbau warga di pesisir selatan Bantul hingga Malang Selatan agar tetap tenang karena gempa tidak berpotensi tsunami.
ANWAR SISWADI