TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan pihaknya masih mencari informasi mengenai kondisi dua warga negara Indonesia yang diculik di perairan Sabah, Malaysia, pada 5 November lalu. Pemerintah pun belum bisa memastikan identitas penculik.
"Kami baru bisa bergerak setelah ada komunikasi antara pemilik kapal dan penculik," ujar Arrmanatha di kompleks Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Kamis, 10 November 2016.
Kedua WNI yang diculik diketahui berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara. Mereka masing-masing bekerja di dua kapal berbendera Malaysia yang berbeda, yaitu kapal SSK 00520 F dan SN 1154/4F. Belum ada keterangan resmi pemerintah terkait dengan kronologi penculikan tersebut.
Baca:
Dua WNI Diculik di Sabah, Wiranto: Kita Sudah Berpengalaman
WNI Diculik Lagi, Menteri Retno Temui Menteri Besar Sabah
6 Warga Negara Indonesia Selamat dari Penculikan di Sabah
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, ujar Arrmanatha, sempat menemui Menteri Besar Sabah dan menghubungi Menlu Malaysia. "Bu Menlu menyampaikan keprihatinan dan keseriusan Indonesia soal keamanan kawasan karena di Sabah ini sudah kejadian ketiga."
Retno pun sempat menemui para pemilik kapal dan WNI yang bekerja sebagai awak kapal Malaysia. "Menlu mengingatkan bahwa kondisi keamanan ini menjadi perhatian pemerintah," kata Arrmanatha.
YOHANES PASKALIS