TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid mengatakan pihaknya telah memulangkan sebanyak 21 orang korban meninggal akibat peristiwa karamnya kapal pengangkut TKI di perairan perbatasan Johor dan Batam.
Nurson menuturkan, total korban meninggal dari peristiwa tersebut sebanyak 54 orang. Dari 54 korban tewas, kata dia, 33 di antaranya belum dipulangkan. “Korban meninggal belum dipulangkan karena masih dalam proses identifikasi,” kata Nusron di kantornya, Rabu, 9 November 2016
Menurut Nurson, total korban yang berada pada kapal pengangkut TKI yang tenggelam itu sebanyak 101 orang, terdiri atas 98 orang TKI dan tiga anak buah kapal (ABK). Sedangkan korban yang selamat sebanyak 41 orang. Adapun enam korban lainnya masih dalam pencarian.
Korban paling banyak, ujar Nusron, adalah TKI asal Nusa Tenggara Barat, yakni 34 orang. Dari jumlah tersebut, korban selamat sebanyak 25 orang, sedangkan 9 orang lainnya meninggal.
Menurut Nurson, selain dari NTB, korban berasal dari Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Lampung, dan Kalimantan Barat.
Nusron berujar pihaknya akan memberikan santunan berupa biaya pemakaman kepada seluruh korban yang meninggal. Ia mengatakan, dari 41 korban yang selamat, BNP2TKI telah memulangkan 22 orang dari NTB dan 1 orang ke Sumatera Barat.
DANANG FIRMANTO