TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, mengaku berbahagia atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat. Setya sempat jadi pemberitaan karena, sebagai Ketua DPR, menghadiri acara sumpah Trump sebagai calon presiden dari Partai Republik, September 2015.
Ia mengatakan terpilihnya Trump bakal membawa kebaikan dalam hubungan bilateral Indonesia dan AS. "Saya sangat bahagia karena apa yang sudah kita lakukan saat itu. Dan ternyata sekarang sudah terbukti bahwa apa yang saya lakukan itu adalah demi perbaikan dan kepentingan untuk negara Indonesia," kata Novanto di kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu, 9 November 2016.
BACA: Setya Novanto Hadiri Acara Sumpah Trump
Ini Program 100 Hari Pertama Trump
Namun Novanto tak menjawab dengan tegas ketika ditanya apakah dia akan bertemu dengan Trump setelah menang pemilu AS. Setya Novanto yakin Trump serius menjalin hubungan kerja sama dengan Indonesia dalam investasi.
Trump, kata Novanto, mengapresiasi Indonesia sebagai negara Islam terbesar dan ingin memberikan kontribusi besar dalam bidang investasi. "Waktu itu masih pengusaha, kalau sekarang jadi presiden, tentu menjadi perwujudan yang sangat konkret," ujar Novanto.
Setya dan wakil Ketua DPR Fadli Zon sempat hadir dalam acara Trump tahun lalu. Akibat pertemuan itu, Setya Novanto diperiksa Mahkamah Kehormatan Dewan dalam kasus dugaan pelanggaran etika.
ARKHELAUS W.