TEMPO.CO, Makassar - Program Perpuseru atau perpustakaan seru yang didirikan oleh Bill and Melinda Gates Foundation pada November 2011, kini sudah bisa dinikmati di 102 kabupaten di 18 provinsi. Ketua Program Perpuseru, Erlyn Sulistianingsih menuturkan, semula, program Perpuseru bermitra dengan 34 perpustakaan di 16 provinsi di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 28 perpustakaan kabupaten/kota, 1 perpustakaan provinsi, 3 perpustakaan desa/kelurahan, dan juga 2 Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
“Kini kami sudah bekerja sama dengan 346 perpustakaan desa,” katanya saat pertemuan Peer Learning Meeting Perpuseru di Makassar, Sulawesi Selatan di pengujung Oktober lalu.
Erlyn menuturkan, Perpuseru didirikan untuk mengubah mindset bahwa perpustakaan tak sekadar tempat orang membaca buku. Ada tiga langkah untuk mengembangkan perpustakaan, yakni dengan pelibatan masyarakat, memberikan peningkatan layanan komputer dan internet, serta melakukan advokasi.
Setidaknya, kata Erlyn, dalam lima tahun berdiri, sebanyak 4,5 juta orang telah mengakses informasi dan berkegiatan di perpustakaan. Selain ini, Perpuseru telah melatih 3200 staf dan relawan perpustakaan strategi mengembangkan perpustakaan. “Keuntungannya, delapan dari sepuluh orang meningkat prestasinya karena perpustakaan.”
Erlyn menunjukkan, sejak mengenalkan program Perpuseru, terlihat ada peningkatan pengunjung perpustakaan. Di Kabupaten Sorong misalnya, pada 2011, pengunjung perpustakaan selama setahun berjumlah 20 orang. Pada 2012, 36 kunjungan, lalu turun menjadi 14 kunjungan pada 2013, Pada 2014 perpustakaan dikunjungi 40 orang dan pada 2015 naik 202 kunjungan.
“Pada tahun ini, hanya dalam tujuh bulan pertama, Perpustakaan Daerah Soronng sudah dikunjungi 1818 orang. Dan setiap hari minimal 100 pengunjung," ujarnya. Ini artinya, pengunjung Perpustakaan Sorong melonjak hingga lebih dari 9.000 persen. Menurut Erlyn, Perpustakaan Kabupaten Sorong mendapat dukungan dari Bank Papua dan perusahaan swasta yang mendukung pengembangan perpustakaan kabupaten. "Ini tanda perpustakaan mulai bergerak untuk memajukan masyarakatnya."
Perpustakaan Sorong pun membuat pelatihan Sempoa untuk anak-anak Papua agar menggairahkan budaya datang ke perpustakaan. “Sederhana tapi ini membuat perpustakaan menjadi tempat yang diminati di Sorong,” kata Erlyn.
ISTIQOMATUL HAYATI