TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tidak hanya meledakkan kapal penangkap ikan asing, tapi juga mendistribusikan ikan segar hasil penyitaan kepada masyarakat. Bantuan ditujukan ke sejumlah daerah yang masih rendah ketersediaan ikan.
“Kota Tangerang Selatan masih tergolong rendah untuk angka konsumsi ikan, baru mencapai 21 kilogram per kapita per tahun,” kata Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Widodo Sumiyanto, Selasa, 8 November 2016.
Untuk Tangerang Selatan diberikan 11 ton. “Ikannya dari Laut Cina Selatan jenis makarel dan pat,” ujar Widodo. Setelah diproses menjadi barang negara, baru ikan-ikan tersebut kembali diserahkan langsung ke masyarakat. “Instruksi dari Menteri Kelautan, Sosial, Keuangan, dan Kapolri untuk segera mendistribusikan barang sitaan kepada masyarakat."
Menurut Widodo, secara nasional, idealnya tingkat konsumsi ikan 34 kilogram per kapita per tahun, sehingga distribusi bantuan terus ditingkatkan untuk menstimulasi masyarakat supaya mau mengkonsumsi ikan. "Tahun ini ada 11 kontainer ikan yang didistribusikan,” ucapnya.
Pertama, Juli 2016, sebanyak tiga kontainer diserahkan ke Kementerian Sosial. Distribusinya untuk membantu masyarakat korban bencana. “Seperti di Yogyakarta dan Solo, juga sudah diberikan dua kontainer ke panti-panti," tuturnya.
Untuk menjamin kualitas ikan, ia melanjutkan, lebih dulu dilakukan pengujian mutu. Jadi ikan yang didistribusikan sudah terjamin bebas dari potensi-potensi membahayakan dan telah laik konsumsi. "Ikan yang dibagikan kepada masyarakat disimpan dalam kondisi beku. Kalau kondisi beku, bisa awet dua tahun, lalu setelah dicairkan bisa sampai satu minggu," ujarnya.
MUHAMMAD KURNIANTO