TEMPO.CO, Jakarta -Demonstrasi besar Aksi Bela Islam II pada Jumat pekan lalu telah usai. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon yang juga salah satu peserta aksi membuat sebuah puisi keesokan harinya.
"Tak Pernah Terbayang", puisi yg saya tulis sehari setelah mengikuti aksi demonstran #Jumat411," tulisnya lewat akun Twitter pribadinya @fadlizon, Selasa, 8 November 2016.
Baca Juga:
TAK PERNAH TERBAYANG
tak pernah terbayang
jutaan rakyat berbaris datang
dari gang sempit, kampung, komplek perumahan
dari apartemen, blok petakan sampai lokasi gusuran
semua sepakat menuntut keadilan
tak pernah terbayang
jutaan umat berbaju putih berwajah bersih
memenuhi mushola, masjid dan lapangan
berbekal samudera keikhlasan
saling berbagi penuh persaudaraan
menggalang jaringan kekuatan
semua sepakat membela keyakinan
tak pernah terbayang
para ulama, habaib dan kyai turun ke jalan
bersorban keberanian
semangat membalut perjuangan
shalawat sepanjang perjalanan
semua sepakat mendudukkan kebenaran
hukum telah diinjak-injak penguasa
aparat belepotan lindungi sang penista
media komprador siarkan dusta
fitnah berceceran di dunia maya
tuan rumah Istana pergi entah kemana
tak pernah terbayang
jutaan manusia teriak lantang
takbir menguasai gelanggang
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar!
dan lagu Indonesia Raya berkumandang
Bangunlah jiwanya bangunlah badannya
demonstan mengacungkan kepalan tangan
tak peduli lagi segala ancaman
semua sepakat menuntut keadilan
hari itu kurasakan
denyut nadi revolusi
menggerakkan hati nurani
bersiap melawan tirani
*Fadli Zon, 5 Nopember 2016
Setelah mengikuti Aksi Bela Islam, 4 Nopember 2016.
Politikus Partai Gerindra ini menjadi salah satu tokoh yang ikut aksi dan menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diadili atas dugaan penistaan agama. Selain Fadli, tampak pula Wakil Ketua DPR lainnya Fahri Hamzah.
Sepekan sebelum aksi, Fadli dan Fahri menerima kunjungan delegasi organisasi masyarakat Islam yang dipimpin oleh Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab di kompleks parlemen. Saat itu, mereka diminta untuk ikut ke jalan dan mendorong agar pemerintah mau memproses Basuki atau Ahok.
Aksi 4 November 2016 diikuti ratusan ribu massa dari berbagai daerah di Indonesia. Namun, keinginan massa untuk bertemu Presiden Joko Widodo tak berhasil lantaran ia tak ada di Istana Negara.
AHMAD FAIZ