INFO JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat hadir sebagai perwakilan Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 7th East Asia Local and Regional Governmet Congress yang berlangsung 7 hingga 8 November 2016 di Jepang. Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akan mempresentasikan potensi Geopark Ciletuh sebagai destinasi wisata dunia.
Kongres ini juga dihadiri para kepala daerah (provinsi) dari Asia Timur, yaitu Cina, Indonesia, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Vietnam, dan Jepang dengan total 68 peserta/provinsi.
Baca Juga:
“Mewakili Indonesia dalam acara ini meneguhkan posisi Jabar yang semakin diperhitungkan di kancah internasional, khususnya Asia,” kata Aher usai acara welcoming reception 7th East Asia Local and Regional Governmet Congress, Minggu, 6 November 2016, waktu setempat.
Menurut dia, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kemajuan Jawa Barat dan kesejahteraan rakyat. Sebab, pergaulan internasional akan membuat wawasan semakin luas. Selain itu, semakin banyak pula contoh-contoh yang bisa diadopsi di Indonesia.
Kepala Biro Otonomi Daerah dan Kerja Sama Setda Jawa Barat Taufiq Budi Santoso mengatakan ada tiga tema penting yang akan dibahas di kongres ini. Pertama, Community and Regional Development yang akan dimoderatori Kenichi Goto (CEO of Prot Asia and Pacific Inc). Kedua, Agriculture and Regional Economic Development yang akan dimoderatori Kosuke Motani (Chief Senior Economist, Japan Research Institute). Ketiga, Promotion of Measures against Declining Birthrate yang akan dimoderatori Shigeki Matsuda, Professor at Faculty of Contemporary Sociology.
Baca Juga:
Selain menghadiri kongres, Gubernur Aher juga bertemu dengan Gubernur Prefektur Nara Mr. Shogo Arai, pada Minggu, 6 November 2016. “Pada Rabu, 9 November 2016, Pak Gubernur dijadwalkan akan bertemu dengan Gubernur Prefektur Shizuoka Jepang Mr. Heita Kawakatsu untuk menjajaki pengembangan sister province dengan Prefektur Shizuoka Jepang. Pertemuan ini difasilitasi Lembaga Persahabatan Indonesia Hamamatsu (LPIH),” katanya. (*)