TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo menggelar dialog bersama warga negara Indonesia yang berada di Sydney, Australia. Percakapan jarak jauh yang dilakukan lewat video conference itu digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu, 6 Oktober 2016.
Berbusana batik lengan panjang, Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maaf kepada warga Indonesia yang tengah berkumpul di Olympic Arena Sydney, Australia.
"Maaf tidak bisa bertatap muka langsung. Situasi tidak memungkinkan saya meninggalkan Tanah Air," ucapnya di Istana Bogor. Kendati demikian, Jokowi menuturkan, kondisi saat ini sudah berjalan normal kembali.
Dari hasil perbincangan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull kemarin siang, pemerintah Indonesia tetap akan mengunjungi Australia. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap kunjungan kerja tetap bisa dilakukan bulan ini. "Akan dijadwalkan ulang. Dia (Turnball) memahami situasi itu," kata Jokowi.
Acara video conference itu dipandu oleh dua presenter, yaitu Tike Priatnakusumah dan Ronald Surapradja. Dalam kesempatan itu, Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema mengatakan ada dua menteri yang telah menggelar pertemuan dengan perwakilan pemerintahan Australia.
Mereka adalah Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong. "Pak Thomas habis berunding soal perdagangan dengan Menteri Perdagangan Australia," ucap Nadjib. Sedangkan Dubes Nadjib mengajak warga Indonesia bergandengan tangan dan memelihara persatuan.
Presiden Jokowi, saat video conference, juga didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir. Juga ada Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
ADITYA BUDIMAN