TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari tujuh ribu cuitan dengan tanda pagar #presidenkemana meramaikan media sosial Twitter hingga pagi ini. Cuitan ini merupakan ekspresi kekecewaan netizen terkait dengan menghilangnya Presiden Joko Widodo kemarin saat unjuk rasa “Aksi Bela Islam II” pecah di depan Istana.
Berikut ini cuitan para netizen.
"Seorang pemimpin harus bisa melayani rakyatnya, bukan melarikan diri disaat rakyat membutuhkannya #PresidenKemana #AksiDamai411," tulis akun @henrokuncoro14, Sabtu, 5 November 2016.
"Dulu rajin blusukan. Dulu rajin kunjungan. Tapi ketika rakyatnya datang ke Istana, entah bapak Presidenku berada dimana. Bapak #presidenkemana?" cuit akun @DhanTeknik.
"Yg terlabel merakyat tp ga mau nemuin rakyat. Demo selesai, Presiden baru datang. Td #PresidenKemana? Harus di revolusi kah mentalnya?" cuit @sandyberawan.
Selain itu, tagar #JokowiKabur menjadi trending topic di Twitter. "Baru kali ini ada pemimpin kabur. Semoga Allah menghukum pemimpin seperti ini #JokowiKabur," cuit @MyNameS_Yulian.
"Jokowi kemana? Lagi main ya? Sana main jauh jauh. #JokowiKabur," cuit akun @YurraTGratify .
Presiden Jokowi diketahui tidak berada di Istana Negara saat unjuk rasa terjadi kemarin. Tiga perwakilan pengunjuk rasa yang ingin bertemu pun akhirnya hanya bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, meskipun sempat menolaknya. Jokowi baru memberikan pernyataannya sekitar pukul dua belas malam.
Dalam pidatonya, Jokowi menuding ada aktor politik di balik kerusuhan tersebut. "Kita lihat, itu telah ditunggangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," ujarnya seusai rapat koordinasi di Istana Kepresidenan, Sabtu dinihari, 5 November 2016.
Presiden tidak menjelaskan lebih lanjut siapa aktor politik yang ia tuding itu. Ia melanjutkan pernyataannya dengan menyesalkan bahwa aktor politik itu telah membuat demonstrasi yang seharusnya berakhir damai menjadi berakhir ricuh dan berdampak ke daerah lain.
INGE KLARA | ISTMAN MP