TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menolak berkomentar perihal demonstrasi di Jakarta. Ia melarang awak media meliputnya hari ini. “Sudah, jangan ganggu saya,” kata Wiranto singkat di kantornya, Jumat, 4 November 2016.
Wiranto diagendakan bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kementerian Sekretariat Negara, siang ini. Dia enggan mengungkapkan rencana yang akan mereka bahas.
Semula, beberapa pengawal dan sopir telah menyiapkan pengawalan terhadap Wiranto. Satu unit mobil sedan berpelat nomor RI-16 juga telah terparkir di depan kantornya. Namun, karena akses jalan menuju Kementerian Sekretariat Negara ditutup dari arah Jalan Merdeka Barat, Wiranto memutuskan berjalan kaki menuju kantor tersebut.
Dengan pengawalan ketat dari para ajudan, ia akhirnya berjalan keluar dari kantor menuju Jalan Merdeka Barat. Beberapa awak media yang meliput demonstran sempat merekam langkah Wiranto. Namun para ajudan menghalangi jurnalis yang akan mewawancarainya.
Mengenakan baju putih lengan pendek dan topi hitam, Wiranto menerobos beberapa pendemo dan menyeberangi jembatan penyeberangan orang (JPO) di sebelah gedung Indosat, Jakarta Pusat. Satu unit mobil polisi telah disiapkan di silang Monas untuk menjemput Wiranto. Mobil itu akhirnya membawa Wiranto menerobos masuk ke kawasan Monas menuju Kementerian Sekretariat Negara. Wiranto tetap bungkam ketika media massa berusaha mengejarnya.
Beredar informasi bahwa Menteri Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Wiranto akan menemui perwakilan demonstran nanti sore.
Sementara itu, massa demonstrasi membeludak dari titik silang Monas di Jalan Merdeka Barat. Mereka berkumpul di bundaran silang Monas sambil membawa spanduk bertuliskan desakan agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur DKI Jakarta yang sedang cuti kampanye, dihukum. Pekik takbir bersahutan.
DANANG FIRMANTO