TEMPO.CO, Kediri – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil membantah keikutsertaan dirinya dalam unjuk rasa Jumat 4 November 2016 di alun-alun Kota Kediri. Nama Gus Ab, panggilan KH Abu Bakar, tercantum dalam rundown aksi Forum Silaturahmi Umat Islam Kediri.
Gus Ab menegaskan dirinya tidak pernah dikonfirmasi oleh pengurus forum tersebut dalam merencanakan aksi damai yang akan digelar usai Sholat Jumat nanti. Karena itu dia menegaskan tidak akan ikut dalam tersebut. “Biar saja (dicatut), yang penting saya tidak ikut,” kata Gus Ab kepada Tempo, Jumat, 4 November 2016.
Sebagai Ketua PCNU, Gus Ab mempersilakan umat Islam maupun warga NU di Kota Kediri untuk melaksanakan demonstrasi sesuai ketentuan undang-undang negara. Namun, dia mengimbau agar tidak menggunakan atribut organisasi NU karena memang secara kelembagaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tidak pernah menginstruksikan hal itu.
Baca juga:
IHSG Melemah, Investor Asing Jadikan Demo 4 November Acuan
Demo 4 November, Ojek Online Dilarang Masuk SCBD
Dalam rencana unjuk rasa siang nanti, sebanyak 200 massa yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Umat Islam Kediri akan berunjuk rasa di alun-alun Kota Kediri. Mereka akan memulai dari Masjid Agung yang berada di depan alun-alun usai melaksanakan salat Jumat hingga pukul 15.00 WIB. Dalam laporannya kepada polisi, forum tersebut memasukkan nama Gus Ab sebagai salah satu orator bersama lima tokoh Islam lainnya.
Demo ini juga akan diikuti sejumlah organisasi massa seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Dewan Dakwah Islam Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, serta sejumlah kelompok pengajian di Kota Kediri.
Menyikapi itu, Gus Ab menyatakan tak perlu ikut-ikutan turun jalan lantaran sudah kepastian dari Kapolri untuk menindaklanjuti kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Karena sudah ada jaminan pengusutan dari Kapolri, ya sudah,” kata Gus Ab.
Baca juga:
Turkish Ambassador: We Have Nothing to do with the Demonstration
Polwan Jadi Negosiator Demo 4 November di Jawa Timur
Kepolisian Resor Kota Kediri akan mengerahkan pasukan khusus untuk mengamankan demonstrasi. Bukan pasukan bersenjata lengkap atau penembak jitu, polisi membentuk pasukan laki-laki dan perempuan berpakaian Muslim. Personel laki-laki akan mengenakan kopiah atau songkok lengkap dengan sorban. Sedangkan polisi wanita dilengkapi jilbab. “Pengamanan ini akan dipimpin langsung Kapolres,” kata Kasubag Humas Polresta Kediri Ajun Komisaris Anwar Iskandar.
Polisi tak akan menggunakan cara kekerasan ataupun represif dalam pengamanan unjuk rasa nanti. Bahkan jika perlu mereka akan ikut bersholawat dengan massa pengunjuk rasa untuk mendamaikan situasi. Karena itu sebelum mengikuti pengamanan siang nanti, mereka telah mendapat pengarahan khusus dari Kapolres.
HARI TRI WASONO