TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah foto yang menunjukkan anggota militan Suriah tengah memegang papan bertuliskan ancaman terkait rencana aksi demonstrasi besar-besaran sejumlah organisasi kemasyarakat Islam, yang digelar, Jumat, 4 November 2016.
Calon Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebelumnya diduga melakukan penistaan agama Islam. Kasus ini memicu gerakan aksi massa yang menuntut tindakan penegakan hukum terhadap.
"Hukum Ahok atau peluru kami yang menghukum,” tulis papan yang dipegang dua anggota militan dari kelompok Jabhat Fatah al-Salam di Suriah. Keduanya menyandang senjata menghadap ke kamera, seperti dilansir Sidney Morning Herald, Kamis, 3 November 2016.
Baca juga:
Sultan HB X Imbau Warga Yogya Tak Ikut Demo 4 November
EKSKLUSIF: Wawancara Kapolda Iriawan Jelang Demo 4 November
Adapun foto itu diposting di dunia maya oleh mantan teroris Nasir Abas, yang kini menjadi konsultan kepolisian. Abas, jihadis yang paling dicari di Asia Tenggara, memperingatkan ada risiko kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan jaringan Al-Qaidah di Asia Tenggara bakal hadir dalam aksi pada Jumat ini.
Menurut Nasir, di Suriah terdapat dua kelompok yang saling berseteru. Namun, menurut Nasir di Indonesia kedua kelompok itu bisa bersatu karena memiliki musuh yang sama. “Dalam pandangan mereka, musuh bersama itu adalah Ahok,” katanya.
Ahok sendiri mengaku tetap blusukan seiring kampanye Pemilihan Gubernur DKI 2017 meski ada demonstrasi di Balai Kota dan Istana Negara. "Kayaknya besok blusukan, deh," kata Ahok di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 3 November 2016.
Meski pun dalam blusukannya sempat dihadang massa, Ahok mengatakan niatnya blusukan tidak surut. Ia menyerahkan apa pun yang terjadi kepada Tuhan. "Pasrah kita sama Tuhan. Kita cuma percaya Tuhan semua yang atur semua soal hidup ini."
SIDNEY MORNING HERALD | LARISSA HUDA | GHOIDA RAHMAH
Baca Juga
Dicegat Saat Blusukan, Ahok Tak Akan Perkuat Pengamanan
Ahok Jenguk Ketua RT Rawabelong yang Kena Bogem