TEMPO.CO, Sumenep - Sebuah kapal tugboat yang menarik tongkang bermuatan batu bara kandas di Perairan Pulau Gililabak, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kapal milik PT Meratus Advance Maritin (MDM) ini mengangkut 12.520 megaton batu bara dari daerah Asam-Asam Anchorage Area Banjarmasin menuju Paiton, Kabupaten Probolinggo. "Kandas sejak Rabu kemarin," kata Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Kamis, 3 November 2016.
Kapal kandas biasa terjadi di wilayah perairan Sumenep. Namun, untuk kasus yang satu ini, Pemerintah Kabupaten Sumenep menuntut pertanggungjawaban perusahaan. Penyebabnya, kata Fauzi, kandasnya kapal itu telah merusak terumbu karang di Gililabak. Padahal Gililabak merupakan salah satu tujuan wisata andalan Kabupaten Sumenep.
Lokasi kandas kapal itu 100 meter dari pantai. “Tepat di lokasi snorkeling dan penyelaman yang disukai wisatawan."
Fauzi berharap, bila kandasnya kapal itu menyebabkan kerusakan terumbu karang, perusahaan harus bertanggung jawab. "Ini merugikan masyarakat setempat."
Sementara itu, hasil penyelidikan polisi dan pemeriksaan terhadap nakhoda serta anak buah kapal disimpulkan bahwa nakhoda sengaja mengandaskan kapal. Musababnya, bagian tongkat bocor sehingga posisinya miring. Polisi menyimpulkan nakhoda melakukan deviasi ke Pulau Gililabak untuk mengandaskan tongkang.
"Keputusan nakhoda sudah disetujui manajemen PT MDM," kata Kepala Polres Sumenep Ajun Komisaris Besar H. Joseph Ananta Pinora. Rencananya, muatan batu bara itu akan dipindahkan ke tongkang lain yang berangkat dari Paiton.
MUSTHOFA BISRI