TEMPO.CO, Subang - Bus milik PO Efisiensi nomor polisi AA-1600-GW, yang mengangkut rombongan penumpang berjubah putih, menyeruduk truk Toyota Dyna Light bernomor F-8796-BE di jalan tol Cipali kilometer 115+200 jalur B arah Cirebon-Jakarta di Desa Wanasari, Kecamatan Cipunagara, Subang, Jawa Barat.
Seorang penumpang meninggal dan 13 lainnya terluka dalam kecelakaan yang terjadi pada Kamis, 3 November 2016, sekitar pukul 05.00 tersebut. Korban meninggal bernama Sarjono, 47 Tahun, seorang pegawai negeri sipil, yang beralamat di Desa Bangunharjo, Kecamatan Sawon, Bantul, Yogyakarta. Bersama lima korban luka berat dan ringan, jenazah Sarjono dievakuasi ke Rumah Sakit Ciereng, Subang, Jawa Barat. Adapun korban luka berat dan ringan lain dievakuasi ke Rumah Sakit Cideres, Majalengka.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Sujana, kepada Tempo, mengatakan bus Efisiensi dari arah Cirebon melaju cepat di lajur kiri jalan tol. Di kilometer 115+200, bus yang dikemudikan Ahmad Sakir, sopir asal Batang, Jawa Tengah, itu sekonyong-konyong menabrak truk yang berjalan lambat di depannya.
Tabrakan tak dapat terhindarkan. Bus oleng dan terguling. “Akibat sopir mengantuk,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Subang mengenai dugaan sementara penyebab kecelakaan tersebut.
Sujana membantah ihwal rombongan penumpang bus merupakan massa Front Pembela Islam asal Solo, Jawa Tengah, yang akan ikut aksi demo di Jakarta pada Jumat, 4 November 2016. "Para penumpangnya memang banyak yang pakai seragam jubah putih. Tapi belum tentu anggota FPI," kata dia. Namun Sujana masih akan memastikan dari sopir bus apakah rombongan merupakan calon peserta demo terhadap Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Dia (Sakir) memberi keterangan berbelit-belit," kata Sujana. Kecuali memeriksa intensif Sakir, Sujana terus berupaya menghubungi pemilik atau pengurus bus PO Efisiensi, termasuk pimpinan rombongan. "Tapi belum berhasil."
NANANG SUTISNA