TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan mengatakan, bila ada kader Partai Demokrat yang tersinggung atas ucapan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dipersilakan turun ke jalan. "Namun jangan bawa atribut partai. Ini sebagai warga negara yang marah," tuturnya di Puri Cikeas, Bogor, Rabu, 2 November 2016.
Sjarifuddin tidak bisa mencegah bila ada kader yang ingin ikut demonstrasi pada Jumat, 4 November 2016. Ia hanya mengimbau agar tidak menggunakan simbol-simbol partai.
Sjarifuddin mengatakan aksi demonstrasi pada 4 November itu murni merupakan penyampaian aspirasi, bukan bermuatan politis. "Ini bagian dari demokratis, tidak ada kaitan dengan pilkada," katanya.
Dia menjelaskan, aksi demonstrasi itu merupakan hak setiap warga negara. Kemudian, anggota Komisi I DPR itu menegaskan kembali bahwa unjuk rasa lusa bukan soal politik. "Ini masalah akidah. Semua yang muslim tentu akan demo," ucapnya.
Aksi demonstrasi itu, kata Sjarifuddin, tidak akan mempengaruhi elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana selaku peserta Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Agus-Sylvi merupakan pasangan calon yang diusung Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional.
Aksi massa itu dijadwalkan akan digelar di depan Istana Negara. Ribuan massa dari masyarakat Islam akan ikut berpartisipasi. Mereka akan meminta pemerintah melanjutkan proses hukum terhadap Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama.
AHMAD FAIZ