TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra belum memutuskan apakah akan bergabung atau tidak dalam unjuk rasa anti-Ahok pada 4 November mendatang. Menurut Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, bila ada anggota partai yang ikut demo, itu tidak mewakili partai.
"Garis saya jelas, kita ingin suasana sejuk, kita ingin damai. Kalau ada yang ingin ikut dari Gerindra, dia juga ke sana atas nama pribadi," kata Prabowo setelah pertemuan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa, 1 November 2016.
Gerindra sebagai sebuah gerakan dan partai politik, menurut Prabowo, belum memutuskan turut serta berdemonstrasi. "Kita harus tahu negara kita ini negara demokrasi, jadi sebagai warga negara dia punya hak, walau dia anggota partai, dia punya hak," ucapnya.
Baca Juga: Demo 4 November, Wiranto: Jangan Berlebihan Tanggapi Medsos
Partai Gerindra, kata Prabowo, tidak akan terlalu rigid dalam memberikan larangan terhadap anggotanya. "Hati nurani orang harus dihormati, Partai Gerindra bukan partai totalitas, saya tidak bisa tentukan semuanya."
Sebelumnya diberitakan Wakil Ketua DPR dari Partai Gerindra, Fadli Zon, bakal turut serta dalam rencana demo ormas Islam pada 4 November mendatang. Aksi demo ini dipicu ucapan calon inkumben Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, di Kepulauan Seribu pada akhir September lalu.
Ahok dituding menistakan agama karena meminta warga jangan mau dibohongi orang menggunakan Surat Al-Maidah, yang ditafsirkan soal pemilihan pemimpin nonmuslim. Ahok pun menjalani proses hukum di kepolisian atas kasus ini.
Simak: Demo 4 November, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Menurut Prabowo, partainya memiliki proses sebelum mengambil keputusan tertentu dan tidak bisa mengambil keputusan sendiri. "Dalam arti, Fadli Zon atau siapa, anggota kami ada jutaan. Kami tidak punya polisi rahasia untuk mengawasi, ini masalah hati nurani," tuturnya.
ARKHELAUS W.