TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar sekolah kebangsaan menjelang Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November. Sekolah kebangsaan ini diikuti pelajar tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Adapun guru atau pematerinya adalah Risma dan para veteran Kota Surabaya.
Wali Kota Risma mengatakan sekolah kebangsaan ini sangat penting supaya anak-anak tahu bahwa kemerdekaan yang diperjuangkan oleh bangsa Indonesia bukan karena pemberian, tapi perjuangan. Karena perjuangan itulah banyak warga Surabaya yang bertempur dan gugur di medan perang.
“Kalian bisa bersekolah dan beraktivitas seperti sekarang karena kita merdeka. Kalian lihat negara lain yang dilanda perang. Jangankan sekolah, untuk makan saja sulit,” tutur Risma di SMA Katolik St. Louis Surabaya, Selasa, 1 November 2016.
Di hadapan ratusan pelajar itu, Risma menyampaikan berbagai hal, terutama tentang semangat kepahlawanan yang harus diwarisi, keberanian untuk bersaing dengan pelajar di seluruh dunia, menjadi pemenang di kota sendiri, serta tidak bergantung pada orang lain. Bahkan Risma mengingatkan para pelajar agar tidak menjadi budak dari kemajuan teknologi informasi.
Baca juga:
Paduan Suara Indonesia Sabet Juara Umum di Spanyol
4 November, 20 Ribu Personel Polisi Disebar di Lokasi Ini
“Kalian perlu ingat, situasi sekarang memang berbeda dengan dulu. Namun semangatnya sama, semangat untuk menjadi pemenang di kota sendiri,” kata Risma.
Ternyata, sekolah kebangsaan itu disambut antusias oleh para siswa. Para pelajar melontarkan pertanyaan kepada Risma tentang berbagai hal, dari mulai cara memperingati Hari Pahlawan hingga cara menjadi pemenang di kota sendiri.
Ada pula pelajar yang curhat tentang cara agar tidak terpengaruh ajakan teman melakukan aktivitas yang tidak selaras dengan semangat sebagai pelajar.
“Pahlawan dulu memegang teguh prinsip, kalian juga harus begitu. Meskipun ada yang mengajak kalian merokok, pakai narkoba, atau kebut-kebutan di jalan raya, jangan mau ikut-ikutan, jangan terpengaruh,” jawab Risma.
Baca juga:
GP Ansor Larang Kadernya Ikut Demonstrasi 4 November
Dikabarkan Wafat, Habibie Sedang Jalan-Jalan di Jerman
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Muhammad Fikser menuturkan Sekolah Kebangsaan digelar sepanjang November di beberapa lokasi. Adapun lokasi yang dipilih tidak sembarangan, tapi di tempat-tempat yang mengandung nilai-nilai sejarah, di antaranya di Taman Jayengrono, Sekolah Santa Maria, Sekolah Don Bosco, kantor PCNU di Bubutan, dan rumah HOS Tjokroaminoto.
“Rabu besok, Sekolah Kebangsaan diadakan di Taman Jayengrono, lalu Kamis di Santa Maria, dan Jumat di Sekolah Don Bosco. Kemudian, Senin di kantor PCNU Bubutan, dan Selasa di rumah HOS Tjokroaminoto,” kata Fikser di ruang kerjanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH