TEMPO.CO, Surabaya - Tersangka korupsi penjualan aset badan usaha milik daerah PT Panca Wira Usaha, Dahlan Iskan, banyak menerima tamu sehari setelah statusnya berubah menjadi tahanan rumah. Beberapa kiai, akademikus, dan mantan anak buahnya menemui Dahlan sejak pagi hari.
"Saya baru saja bertemu dengan Pak Dahlan di rumahnya bersama beberapa teman," kata mantan anak buah Dahlan di Jawa Pos Grup, Herman Rivai, ketika dihubungi Tempo, Senin, 1 November 2016. Menurut dia, Dahlan tak banyak bicara saat bertemu. Dia hanya menebar senyum kepada tamu yang datang. Setelah menyalami tamu-tamunya, Dahlan mempersilakan makan bersama.
Setelah makan, Herman berfoto bersama Dahlan dan tamu-tamu lain. Herman membantah anggapan bahwa acara makan-makan di rumah Dahlan adalah syukuran beralihnya status Dahlan menjadi tahanan rumah. Menurut dia, acara itu hanya silaturahmi biasa. "Kami berikan dukungan kepada Pak Dahlan."
Penasihat hukum Dahlan, Pieter Talawai, menuturkan tamu-tamu kliennya berasal dari berbagai kalangan, seperti kiai, akademikus, dan sahabat-sahabat Dahlan. "Semoga Pak Dahlan tak lupa istirahat," ujarnya.
Dari dua foto yang diterima Tempo, Dahlan tampak berdoa bersama tamu-tamunya di depan meja makan yang penuh sajian makanan. Setelah makan siang, para tamu Dahlan sempat berfoto. Dahlan mengenakan kemeja putih dan celana panjang. Di foto, ada 18 tamu yang berfoto bersama Dahlan.
Tadi malam, status penahanan Dahlan berubah menjadi tahanan rumah. Sebelumnya, ia tahanan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur di Rumah Tahanan Kelas 1 Surabaya di Medaeng, Sidoarjo.
Dahlan dijadikan tersangka dan sempat ditahan di Medaeng selama empat hari karena diduga terlibat korupsi penjualan aset PT PWU. Ia dianggap bertanggung jawab atas aset yang dijual tak sesuai prosedur. Aset milik PWU di Tulungagung dan Kediri itu diduga dijual dengan harga di bawah nilai jual obyek pajak.
EDWIN FAJERIAL