TEMPO.CO, Makassar - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan siap siaga bila sewaktu-waktu diminta membantu mengamankan aksi demonstrasi di Jakarta pada 4 November 2016. "Kami tetap siaga sambil menunggu instruksi dari Jakarta," kata Komandan Banser Sulawesi Selatan Andi Abbas Rani kepada Tempo, Senin sore, 31 Oktober 2016.
Menurut Abbas, hingga saat ini Banser Sulawesi Selatan belum mendapatkan perintah dari pengurus pusat Banser di Jakarta. Namun, pihaknya selalu siaga bila sewaktu-waktu pengurus pusat di Jakarta meminta bantuan pasukan.
Abbas menjelaskan, kader Banser di Sulawesi Selatan berjumlah 5.803 orang. Mereka tersebar di 24 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan. "Mereka akan langsung merespons bila ada panggilan mendadak," ujarnya.
Abbas menjelaskan, saat ini seluruh kader Banser Sulawesi Selatan sedang mengikuti pemusatan latihan di Kota Parepare, sekitar 153 kilometer dari Kota Makassar. Dia mengatakan bila dibutuhkan bantuan, pihaknya akan mengirim 240 personel.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan pihaknya tidak mengirimkan pasukan Brimob untuk bergabung di Jakarta. Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak meminta bantuan dari Sulawesi Selatan. "Yang dipanggil ke Jakarta hanya Polda dari Kalimantan dan Sumatera," ucap Barung.
Pada Jumat, 4 November 2016, sejumlah organisasi massa akan menggelar demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta dan Istana Negara. Massa hendak menuntut kepolisian menangkap Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, karena diduga melakukan penistaan terhadap kitab suci umat Islam, Al-Quran.
ABDUL RAHMAN