Tak lama setelah kunjungan itu, beredar pesan berantai berisi 11 poin arahan dari Wakil Komandan Korps Brimob kepada intelijen dan pengamanan internal. Arahan itu merupakan hasil rapat Kapolri dengan Komandan Korps Brimob. Mabes Polri kontan menyatakan kabar tentang akan ada kerusuhan pada 4 November sebagai berita bohong (hoax), begitu juga soal instruksi Wadan Brimob tersebut adalah palsu.
Dalam arahan itu disebutkan akan terjadi kerusuhan di Balai Kota DKI Jakarta, Monas, Istana Negara, Bekasi, Tangerang, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat. Juga dikatakan bahwa pelaku teror dari Sukoharjo, Solo, Klaten, dan Jawa Tengah sudah menyiapkan aksi bom, penembakan, dan pembunuhan dengan sasaran kantor kedutaan.
Simak juga:
Kabar Kerusuhan 4 November, Mabes Polri: Itu Hoax
Unjuk Rasa 4 November, Komunitas Tionghoa Muslim Takut Rusuh
Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Anton Medan menyampaikan kepada Kapolda Metro Jaya kegelisahan masyarakat tentang indikasi muncul kerusuhan seperti Peristiwa 1998 terkait rencana demo 4 November itu.
"Salah satu kegelisahannya khawatir adanya makar," kata Anton Medan, Senin, 31 Oktober 2016. Namun Anton meyakinkan aparat kepolisian akan mampu mengawal dan mengamankan aksi itu sehingga tidak akan terjadi kerusuhan.
ANTARA | IMAM HAMDI | REZKI ALVIONITASARI | ISTMAN MP | DH
Baca juga:
Demo 4 November, Megawati: Pemerintah Tidak Bisa Diinjak
Jupe Minta Maaf, Nikita: Kalau Klarifikasi Jangan Pencitraan