TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri menyerahkan empat anak buah kapal Al-Naham 3 Fisfhing Company, sandera yang dibebaskan dari perompak Somalia, kepada keluarga masing-masing. “Empat orang ini disandera sejak Maret 2012,” kata Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi.
Penyerahan dilakukan pada Senin, 31 Oktober 2016, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta, diiringi tangis haru pihak keluarga dan para sandera. Para anak buah kapal itu adalah Sudirman asal Medan, Nelson Tesiteron asal Ambon, Supardi asal Cirebon, dan Adi Manurung asal Medan.
Mereka dibebaskan pada 28 Oktober 2016 di Nairobi dan, pada 30 Oktober 2016, mereka tiba di Jakarta. Suasana haru meliputi ruangan selama sekitar 10 menit. Menteri membiarkan keluarga menumpahkan rasa rindu itu beberapa saat.
Acara dimulai dengan penandatanganan penyerahan dari pemerintah yang ditandatangani Menteri Retno, para keluarga, dan saksi. "Pada detik-detik akhir menjelang upaya pembebasan sandera, masih ada kelompok lain yang ingin mengambil alih," kata Menteri Retno. Ini menunjukkan rumitnya upaya pembebasan sandera.
Upaya pembebasan telah dilakukan 18 bulan lalu. Selain sandera yang dibebaskan, terdapat satu sandera yang meninggal karena sakit, yakni Nasirin asal Cirebon.
Menteri mengatakan selama 1 tahun 6 bulan para sandera berada di dalam kapal. Setelah itu, mereka dibawa ke daratan. Jadi total di daratan selama tiga tahun.
AMIRULLAH