TEMPO.CO, Bogor - Majelis Ulama Indonesia Kota Bogor dan sejumlah organisasi kemasyarakatan melakukan unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Bogor. Mereka menuntut Kepolisian RI mengusut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena dianggap melakukan penistaan agama Islam.
"Kami meminta Wali Kota Bogor menyampaikan aspirasi dan tuntutan umat Islam berupa pernyataan resmi dari MUI Kota Bogor kepada Presiden Indonesia, kepada Kapolri, agar kasus penistaan agama oleh Ahok segera diproses secara hukum," ujar Ketua MUI Kota Bogor KH Adam Ibrahim, Kamis, 27 Oktober 2016.
Aksi ini diikuti ribuan orang yang berasal dari anggota ormas Islam, pondok pesantren, majelis taklim, serta mahasiswa dan pelajar. Mereka menyusuri sejumlah jalan protokol di Kota Bogor dan membawa spanduk dengan tulisan antara lain “Membiarkan Penistaan Agama adalah Kriminal”, “Tangkap dan Hukum Penghina Al-Quran.”
Adam Ibrahim mengatakan pidato Ahok di Kepulauan Seribu yang menyinggung Surat Al Maidah ayat 51 telah menistakan agama Islam. Pernyataan itu, kata dia, mengakibatkan gejolak sosial dan keagamaan di Jakarta dan menyinggung sebagian besar umat muslim di Indonesia.
"Kami meminta Presiden Joko Widodo dan partai pengusung tidak melindungi Ahok," kata pengunjuk rasa. Ahok bersama Djarot Saiful memang maju kembali sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta untuk pilkada DKI 2017. Pasangan itu diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, dan Partai Hanura.
Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menerima para pendemo. Dia berjanji akan menyampaikan berkas dari MUI Kota Bogor kepada Presiden Joko Widodo dan Kepala Polri.
"Pemerintah Kota Bogor berterima kasih karena aksi ini bisa berlangsung damai, tertib, dan rapi. Insya Allah nantinya surat tuntutan ini akan diserahkan kepada Wali Kota Bogor, yang nantinya akan diteruskan ke Presiden dan Kapolri, " katanya.
Pada 10 Oktober 2016, Ahok telah menyampaikan permintaan maaf terkait ucapannya itu.
"Saya sampaikan kepada semua umat Islam atau kepada yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam atau apa," kata Ahok.
Dia menyatakan bahwa dirinya bukanlah orang yang anti atau memusuhi agama tertentu, termasuk Islam.
Kepala Bagian Operasi Polresta Bogor Kota Komisaris Prasetyo Purbo mengatakan sebanyak 350 personel disiagakan di sepanjang rute long march dan Balai Kota Bogor. "Kami tempatkan di beberapa titik persimpangan. Selain untuk antisipasi tindakan anarkis, disiapkan untuk pengaturan arus lalu lintas yang terganggu karena aksi," katanya.
M. SIDIK PERMANA