TEMPO.CO, Mataram - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Mataram menginvestigasi kasus pembobolan dana nasabah melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) untuk mendapatkan data valid sebelum melakukan ganti rugi. "Kami masih menginvestigasi dan mendata nasabah yang mengadu dan potensi kerugiannya," kata Kepala BRI Cabang Mataram Jaya Hardana, di Mataram, Selasa, 25 Oktober 2016.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB, tercatat sebanyak 35 nasabah mengadu ke BRI Cabang Mataram pada 23-24 Oktober 2016. Sebagian di antaranya melaporkan kehilangan dana dan sebagian lainnya meminta agar bank memblokir rekening tabungan karena khawatir menjadi korban pembobolan.
Menurut Jaya, proses pendataan membutuhkan waktu 20 hari, sebelum memberikan ganti rugi kepada nasabah yang benar-benar menjadi korban pembobolan. Terlebih, laporan dari masyarakat bertambah.
Jaya menegaskan, pihaknya menjamin seluruh uang nasabah yang terbukti menjadi korban pembobolan melalui mesin ATM aman, karena akan diganti sesuai dengan nominal yang hilang. "Kami menjamin dan akan mengganti, tapi butuh waktu untuk membuktikan apakah uang hilang akibat proses 'skimmer' atau transaksi lain," ujarnya.
"Skimmer" adalah alat elektronik berukuran relatif kecil yang berfungsi merekam data ketika nasabah melakukan transaksi di mesin ATM. BRI Cabang Mataram juga sudah meminta manajemen BRI Pusat untuk membuka layanan pengaduan sejak adanya laporan pembobolan dana nasabah melalui ATM.
BRI juga sudah berupaya menindaklanjuti semua laporan yang masuk dari masyarakat, baik melalui call center BRI 14017 atau mendatangi langsung kantor cabang BRI terdekat. "Kasus pembobolan dana nasabah ini jelas merugikan BRI. Namun kami memastikan dana nasabah aman. Jadi masyarakat umum, khususnya nasabah jangan panik menyikapi masalah ini," ucap Jaya.
Jaya mengatakan, BRI juga sudah melakukan langkah pencegahan pembobolan dana nasabah dengan mengecek rutin seluruh mesin ATM maupun mesin transaksi lainnya yang rentan aktivitas "skimmer". Koordinasi dengan BRI Pusat terkait mesin transaksi juga dilakukan setiap saat. Misalnya, ada tindakan yang mencurigakan di mesin transaksi informasi akan langsung diinformasikan ke kantor cabang utama BRI untuk ditindaklanjuti di daerah. "Kami juga meminta nasabah untuk rutin mengganti nomor kode rahasia (pin) demi menjaga keamanan transaksi di ATM. Selain itu, kami mengimbau nasabah melakukan transaksi di mesin ATM yang ada di kantor cabang," katanya. *
ANTARA