TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso mengatakan ada banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan Kiagus Ahmad Badaruddin dan Dian Ediana Rae sebagai pimpinan PPATK yang baru saja dilantik. Salah satunya, kata dia, penelusuran terhadap transaksi pendanaan terorisme.
"Penelusuran pendanaan terorisme itu menjadi perhatian internasional sekarang. Itu yang terdekat dan harus ditangani dengan baik," ujar Agus di Istana Kepresidenan, Rabu, 26 Oktober 2016.
Baca: Ini Alasan Jokowi Pilih Kiagus Badaruddin Jadi Kepala PPATK
Selain itu, pekerjaan yang perlu dilanjutkan pimpinan baru adalah pengawasan transaksi keuangan menjelang pemilihan kepala daerah serentak. Menurut Agus, pilkada serentak rentan akan praktek money politics, sehingga PPATK harus mulai mengendus transaksi-transaksi mencurigakan.
"Yang perlu dicermati adalah sumbangan tidak langsung kepada calon, melainkan kepada relawan. Itu tugas pimpinan baru. Kami (pimpinan lama) sudah mulai menginisiasi dengan melakukan riset dua kali tentang pilkada dan akan ada riset lanjutan untuk 2017," ujarnya.
Menanggapi masukan dari Wakil Ketua PPATK sebelumnya, Kiagus mengatakan dia akan bertemu dengan pimpinan lama untuk menanyakan hal apa saja yang belum selesai dan perlu dilanjutkan. Ia berencana sore ini bertemu dengan mereka. "Kami tentu belajar dulu, diskusi dulu, dengan pimpinan PPATK yang lama," ucapnya.
ISTMAN MP
Baca juga:
Jika Diputus Bersalah, Jessica Langsung Banding
KPK Curigai Pemilihan Rektor, Begini Permainan Staf Menteri