TEMPO.CO, Jakarta - Pakar teknik kelautan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Muslim Muin, mengatakan reklamasi Teluk Jakarta akan memperparah banjir. Dengan reklamasi, air laut tidak akan terhalangi untuk masuk ke daratan. Namun, air laut justru semakin penetrasi ke kanal-kanal yang direklamasi sehingga memicu banjir yang semakin parah.
Muin memiliki solusi untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. Solusinya bukan dengan proyek reklamasi, tapi “Cukup ditanggul saja, perkuat tanggul pantainya,” katanya di kantor Komnas HAM, Selasa, 25 Oktober 2016.
Menurut dia, air laut di Jakarta tidak mungkin naik, justru daratan yang cenderung turun. Naik-turunnya air laut itu tidak berlangsung ilmiah yang dipengaruhi fenomena pasang-surut. Reklamasi, kata Muin, juga akan menghambat aliran air 13 sungai ke Teluk Jakarta.
Akibatnya, kondisi ini akan mempercepat pendangkalan di mulut sungai dan kanal antara 17 pulau yang direklamasi. Keadaan akan semakin parah karena reklamasi juga akan mengakibatkan ketinggian air di 13 sungai akan semakin naik drastis.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ngotot meneruskan proyek reklamasi. Alasannya, ini cara untuk membersihkan kondisi air di Teluk Jakarta. Namun anggapan itu ditepis Muin. Menurut dia, dengan reklamasi maka polutan di dalam air akan semakin banyak. Muin menyarankan agar ada pengelolaan air yang tepat untuk Jakarta. “Pisahkan dulu airnya dari polutan, kalau Teluk Jakarta mau bersih.”
DANANG FIRMANTO