Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saat Elite Politik Lupakan Konsensus Kebangsaan

image-gnews
Pimpinan MPR perlu mengambil prakarsa melakukan rembuk nasional untuk menghentikan  SARA.
Pimpinan MPR perlu mengambil prakarsa melakukan rembuk nasional untuk menghentikan SARA.
Iklan

INFO MPR - Ketua Badan Sosialisasi MPR RI dan Ketua Fraksi PDIP MPR RI Ahmad Basarah sangat menyayangkan dalam situasi bangsa yang tengah menghadapi propaganda anti-SARA, banyak elite politik yang tidak mau lagi bicara dan memberi teladan tentang nilai-nilai Empat Pilar sebagai konsensus dasar bernegara.

“Karena itu, saya mengusulkan kepada Pimpinan MPR untuk mengambil prakarsa dan mengajak pimpinan lembaga-lembaga negara dan pimpinan partai politik, serta ormas-ormas sosial keagamaan untuk duduk bersama, melakukan rembuk nasional untuk menghentikan segala macam pertentangan dan propaganda SARA. Karena situasi semacam ini sungguh-sungguh telah mengancam keutuhan dan keberlangsungan hidup NKRI yang berdasarkan Pancasila,” ujar Basarah dalam ceramahnya pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan PGRI Kota Bogor di Gedung Universitas Terbuka, Kota Bogor, Selasa, 25 Oktober 2016.

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI berisi tentang empat nilai luhur yang telah menjadi konsensus dasar bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai sistem budaya dan semboyan bangsa Indonesia.

Pada tataran wacana, sosialisasi Empat Pilar yang dibiayai APBN ini, dikampanyekan dengan antusias oleh para elite politik. “Mereka semua berbicara tentang perlunya kita semua memegang teguh nilai-nilai konsensus dasar negara tersebut. Namun, ketika mereka terjebak dalam suatu perebutan kekuasaan politik tertentu, kadang kala membuat mereka lupa dengan nilai-nilai Empat Pilar tersebut,” tutur Basarah.

Salah satu momen yang sering membuat elite politik melupakan konsensus nasional nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah pada setiap diadakannya pemilihan presiden dan kepala daerah/wakil kepala daerah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai contoh, pada pemilihan presiden tahun 2014, elite politik dan berbagai kelompok masyarakat banyak yang terjebak mengkampanyekan isu anti-SARA atau setidak-tidaknya mendiamkan kampanye anti-SARA tersebut terjadi. “Demikian juga kita perhatikan dalam pilkada DKI Jakarta. Isu tentang anti-SARA mendominasi seputar pemilihan cagub dan cawagub DKI daripada kompetisi gagasan dan program  untuk membangun Kota Jakarta,” ucap Basarah.

Padahal konsensus dasar yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila sudah sangat jelas bahwa dalam negara Pancasila tidak boleh ada ketidakadilan yang bersifat diktator mayoritas ataupun tirani minoritas. Juga mengenai segala warga negara, bersamaan kedudukannya di  dalam hukum dan pemerintahan telah dijamin pasal 27 ayat 1 UUD NRI Tahun 1945 yang dilaksanakan dalam rangka menegakkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.

Aksi-aksi diskriminatif atas nama ikatan primordial, seperti suku, agama, ras, dan golongan, sebenarnya tidak lagi relevan ketika dibenturkan dalam konsep berbangsa dan bernegara. Loyalitas primordial hendaknya sudah berubah menjadi loyalitas nasional ketika bersepakat membentuk negara. Kesadaran kebangsaan yang mengkristal yang lahir dari rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan telah berhasil membentuk wawasan kebangsaan Indonesia seperti yang tertuang dalam Sumpah Pemuda 1928, yaitu bertekad bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. “Tekad bersatu ini kemudian dinyatakan secara politik sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat dalam Proklamasi 17 Agustus 1945 yang menegaskan negara yang kita bentuk adalah Negara Semua untuk Semua bukan Negara untuk Satu Golongan," katanya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

1 hari lalu

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

Bambang Soesatyo meresmikan Barcode Gokart Electric di Mall of Indonesia (MOI).


Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

8 hari lalu

Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

Bamsoet mengatakan, keluarga besar Anak Kolong atau anak asrama putra/putri TNI-Polri, menaruh harapan besar kepada Prabowo Subianto sebagai kandidat terpilih di Pilpres 2024


Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

8 hari lalu

Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

Bamsoet menegaskan, kabinet mendatang harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kompetensi, berintegritas, dan memiliki loyalitas yang tinggi.


Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

8 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.


Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

9 hari lalu

Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

Bambang Soesatyo dan keluarga menyelenggarakan open house sekaligus halal bihalal Idul Fitri 2024.


Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 hari lalu

Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bambang Soesatyo mengatakan SOKSI mangapresiasi Kepemimpinan Airlangga Hartarto yang berhasil mendongkrak perolehan kursi Partai Golkar di DPR RI dan siap kawal kepemimpinan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan wakil presiden 2024-2029.


Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

15 hari lalu

Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

Bambang Soesatyo mengajak Youtube Indonesia untuk bekerjasama memasifkan konten Sosialisasi Empat Pilar MPR RI


Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

16 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

Bambang Soesatyo menyoroti tingginya harga Avtur di Indonesia yang mencapai 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.


Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

17 hari lalu

Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

Pembobolan penerimaan negara menjadi sorotan utama yang terus mengemuka, memunculkan upaya dan gagasan baru untuk mencari jalan atau strategi yang lebih efektif dalam melindungi penerimaan negara


Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

17 hari lalu

Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

Bambang Soesatyo mengingatkan membangun wawasan kebangsaan di era digital seperti saat ini mempunyai tantangan yang sangat kompleks.