TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Kementerian Agama Sulawesi Selatan Abdul Wahid Thahir menyatakan menerima pemulangan 84 warga Sulawesi Selatan yang berhaji melalui Filipina.
"Mereka ini yang sempat lolos berhaji sampai ke Arah Saudi," ucap Wahid kepada Tempo, Sabtu malam, 22 Oktober 2016.
Pemulangan mereka dilakukan dalam dua tahap sejak Kamis, 20 Oktober lalu. Mereka dipulangkan dengan pesawat Filipina Airlines dan ditampung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Menurut Wahid, pihaknya dipanggil khusus oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nursyam untuk menyambut kedatangan mereka. Dia mengatakan kebanyakan dari mereka tidak dapat berbahasa Indonesia. "Apalagi mereka dominan berasal dari Sulawesi Selatan," ujar Wahid.
Sebenarnya pemerintah Filipina memulangkan 106 warga Indonesia yang berhaji via Filipina. Namun sisanya berasal dari Kalimantan dan Jawa.
Wahid menuturkan rombongan ini langsung diamankan aparat Filipina setelah kembali dari Arab Saudi. Di Filipina, mereka ditahan dan menjalani pemeriksaan.
Wahid mengatakan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, dan Kedutaan Besar Indonesia di Filipina melakukan negosiasi agar mereka dapat dipulangkan.
"Dan pemerintah Filipina berbaik hati menyerahkan mereka untuk dipulangkan, seperti jemaah haji yang gagal berangkat dulu," ucap Wahid.
Juru bicara Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Mawardy Siradj, menyatakan sebagian jemaah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI. Selain itu, pihak Kementerian Agama melakukan pendataan.
"Bila proses pemeriksaan rampung, besok mereka langsung diterbangkan ke Makassar," ujar Mawardy.
Akhir Agustus lalu, petugas Imigrasi Filipina menggagalkan keberangkatan 177 warga Indonesia yang hendak berhaji melalui Filipina. Sebagian besar dari rombongan itu berasal dari Sulawesi Selatan.
Kasus ini berbuntut panjang sekaligus membongkar praktek pemberangkatan WNI berhaji melalui Filipina. Mabes Polri telah menetapkan delapan tersangka. Mereka diduga sebagai pemilik agen perjalanan ilegal yang menguruskan pemberangkatan mereka.
ABDUL RAHMAN