TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI sekaligus aktris top Desy Ratnasari gusar dengan ketimpangan anggaran Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan anggaran Deputi Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Dalam rapat Komisi VIII DPR dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Kamis, 20 Oktober 2016, Desy menyayangkan anggaran KPAI hanya Rp 15 miliar atau seperdelapan dibandingkan dengan anggaran Deputi Perlindungan Anak.
"Program kerja KPAI yang lebih dari 35 halaman hanya Rp 15 miliar, sementara satuan tugas Deputi Perlindungan Anak yang 5 kolom saja jumlah anggarannya Rp 101 miliar,” kata Desy.
Menurut Desy, karena banyak kekerasan terhadap perempuan dan anak, KPAI menjadi ujung tombak satuan kerja dari Kementerian PPPA, dan bukan Deputi Perlindungan Anak. "Jika memang ini ujung tombak, mengapa KPAI tidak diberikan suport finansial?" tanya anggota DPR dari Fraksi PAN itu.
Menteri PPPA Yohana Yembise mengatakan alokasi anggaran KPAI sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, yaitu pengawasan. "Dulu, Komisi VIII minta KPAI (alokasi anggaran) diturunkan, tapi sekarang Mbak Desy minta alokasinya dinaikkan,” ujarnya.
Saat ini, KPAI menjadi sorotan karena kasus kekerasan terhadap anak marak terjadi. Kasus terbaru adalah pencabulan siswa sekolah dasar di Tegal, yang diduga dilakukan oleh guru mereka sendiri.
BACA: Anak-Anak Ini Dicabuli Gurunya
Akhmad Mustaqim | YY