TEMPO.CO, Tanjung Selor - Jalan ambles di Kilometer 45 poros Berau-Bulungan tak lepas dari perhatian Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie. Selain menginstruksikan satuan kerja perangkat daerah terkait, Gubernur juga menyurati Menteri Pekerjaan Umum (PU). Menurut Gubernur, jalan poros Berau-Bulungan yang ambles harus mendapat perhatian serius dan penanganan segera dari Kementerian PU.
Pasalnya, jalan tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan Kalimantan Timur-Kalimantan Utara, dan selama ini menjadi jalur perekonomian masyarakat, baik Berau maupun Bulungan. “Jadi, walaupun masuk wilayah Berau, saya akan buat surat ke Menteri PU agar ada penanganan segera menggunakan dana tanggap darurat,” ujar Irianto, Selasa, 18 Oktober 2016.
Baca juga: Diundang Diskusi Ahok Malah Kabur, Kenapa?
Gubernur juga mengatakan, meski penanganan jalan ambles menjadi kewenangan Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN) Kalimantan Timur karena lokasi kejadian berada di wilayah Berau, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara ikut membantu. Irianto menginstruksikan agar instansi terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta Satker PJN Wilayah Kalimantan Utara, mengambil langkah-langkah.
Salah satu contohnya, kata Irianto, penanganan untuk pemasangan rambu-rambu agar pengendara yang melintas di jalan poros Berau-Bulungan bisa berhati-hati. Selain itu, memasang pagar di sekitar lokasi jalan ambles untuk mencegah kecelakaan bagi pengendara yang melintas pada malam hari.
“Saya juga minta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk masyarakat yang terjebak di lokasi jalan ambles itu,” katanya.
Instruksi Gubernur tersebut langsung disikapi Dinas Pekerjaan Umum dan BPBD dengan turun ke lapangan. “Kita tetap turun karena ini menyangkut jalur perekonomian yang menghubungkan Bulungan dengan Berau. Apalagi banyak barang kebutuhan masyarakat Bulungan yang juga dipasok dari Kaltim melalui jalan itu,” tutur Kepala Dinas PU Kalimantan Utara Suheriyatna.
Suheriyatna juga mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Satker PJN Kalimantan Utara dan Satker PJN Kalimantan Timur agar jalan ambles segera dilakukan penanganan demi kelancaran mobilisasi kendaraan. “Kalau memang dibutuhkan untuk mengirim alat berat, kami juga siap membantu,” ujarnya.
Suheriyatna menambahkan, saat ini informasi dari Satker PJN Kalimantan Timur menyebutkan material jembatan Bailey sedang dalam proses pengangkutan dari gudang Km 5 UPTD Wilayah Utara di Berau. “Jembatan Bailey adalah jembatan rangka baja ringan berkualitas tinggi yang mudah dipindah-pindah,” katanya.
HMS