TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat ikut memberantas praktek pungutan liar secara bersama-sama. Salah satu caranya, masyarakat diminta merekam bila mengetahui terjadi praktek pungli terutama dalam pelayanan publik.
“Ayo bareng-bareng merekam praktik pungli. Nanti kita upload di media sosial agar ramai,” kata Ganjar Pranowo dalam acara talkshow bertema turn back pungli, di Semarang, Selasa, 18 Oktober 2016.
Ganjar mencontohkan, ada seorang ibu-ibu yang marah gara-gara lalu membanting barangnya di depan petugas yang meminta pungutan liar. Kalau ada yang melihatnya, kata dia, kejadian itu bisa direkam lalu diunggah di media sosial. Perekaman seperti itu, menurut dia, akan menjadi bukti autentik sehingga pelaku publik sudah tidak bisa berkutik.
Praktek pungli, kata Ganjar, sudah berlangsung cukup lama dan hingga kini masih ditemukan. Bahkan, dalam beberapa hari ini, dia mengaku mendapat banyak sekali laporan adanya pungutan liar dari masyarakat melalui telepon, Twitter, situs Laporan Gubernur. Warga mengalami pungli saat mengurus pembayaran, seperti pajak, pengurusan KTP, SIM, mau menikah, dan lain sebagainya.
Salah satu praktek pungli yang transparan, menurut dia, terjadi saat warga membayar pajak kendaraan di Samsat. Dulu, praktek pungli di Samsat lebih ngeri. Sebab, ada berbagai biaya tambahan yang dibebankan ke pembayar pajak. Kini, kata Ganjar, pungli di Samsat sudah mulai dikurangi. “Saya tiga tahun bersih-bersih masalah ini. Tapi tetap saja (ada pungli),” katanya.
Beberapa waktu lalu, Ganjar memergoki warga yang ditarik pungli Rp 50 ribu oleh aparat kepolisian. Ia pun kemudian berkomunikasi dengan Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono. Namun, Condro mengatakan pungli sulit diberantas. “Sudah saya perintah berkali-kali tapi sulit ya,” kata Ganjar menirukan ucapan Condro.
Saat ini, Ganjar menambahkan, persoalan pungli sudah menjadi masalah bersama. Kapolda Jawa Tengah pun, lanjut dia, sudah mengeluarkan instruksi agar anggotanya bersih-bersih. Polisi yang bertugas di pelayanan publik menggunakan seragam bertuliskan “dilarang pungli”.
Meski tidak mudah memberantas pungli, Ganjar optimistis pungli akan bisa diberantas. Apalagi, kata dia, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Tito Karnavian sangat konsen untuk memberantas pungli.
ROFIUDDIN
Baca juga:
Kasus E-KTP, KPK Panggil Agus Martowardojo
Ruang Anak Buah Disegel KPK, Bupati Kebumen Minta Dibuka