Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Sejarah Surakarta di Klenteng Tien Kok Sie

Editor

Mustafa moses

image-gnews
Warga Tionghoa sedang menyalakan lilin persembahan sebelum berdoa malam Imlek di Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo, Rabu (2/2) malam. TEMPO/Andry Prasetyo
Warga Tionghoa sedang menyalakan lilin persembahan sebelum berdoa malam Imlek di Klenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo, Rabu (2/2) malam. TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Dengan hati-hati, para pegawai Klenteng Tien Kok Sie melipat dan merangkai kertas-kertas dupa (toa kim) berwarna kuning hingga menyerupai bunga teratai yang menjuntai di sela-sela lampion gantung. Siang itu, Senin, 17 Oktober 2016, salah satu klenteng tertua di Indonesia tersebut sedang merias diri menjelang peringatan Hari Makco Kwan She Im Poo Sat mencapai nirwana.

Klenteng Tien Kok Sie yang juga dikenal sebagai Vihara Avalokiteswara terletak di selatan Pasar Gede Kota Surakarta. Tempat ibadah Tridharma (Taoisme, Khonghucu, dan Budha) itu ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Keputusan Wali Kota Surakarta pada 2014. Sebagian orang meyakini usia klenteng bercorak Budha itu tidak terpaut jauh dengan Keraton Surakarta Hadiningrat yang dibangun pada 1744.

“Sayangnya tidak ada prasasti atau dokumen resmi yang secara pasti menjelaskan ihwal kapan klenteng ini dibangun,” kata Humas Klenteng Tien Kok Sie, Chandra Halim kepada Tempo. Namun, berdasarkan catatan sejarah yang pernah ia baca, Halim meyakini pada 1780 klenteng Tien Kok Sie sudah eksis sebagai tempat peribadatan sekaligus tempat interaksi sosial warga Tionghoa.

Halim mengatakan, Klenteng Tien Kok Sie semula berada tak jauh dari Keraton Kartasura pada masa Sunan Paku Buwana (PB) II. Kala itu, warga Tionghoa yang sebagian berasal dari Semarang menjadi dukungan kekuatan bagi Keraton Kartasura untuk melawan VOC. Namun, setelah PB II berbalik mendukung VOC, warga Tionghoa pun melakukan perlawanan yang berujung pada hancurnya Keraton Kartasura.

Setelah PB II membangun Keraton Surakarta sebagai istana baru di Desa Sala, bandar kecil di tepi barat Bengawan Solo, warga Tionghoa juga meninggalkan Kartasura dan bermukim di utara Pasar Gede. “Pada zaman dulu, Sungai Pepe di belakang klenteng ini menjadi akses menuju Bengawan Solo yang menjadi jalur perdagangan utama dari Jawa Tengah ke Jawa Timur,” kata Halim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberadaan altar Thian Siang Sing Bo atau dewi laut di Klenteng Tien Kok Sie bisa menjadi salah satu petunjuk bahwa Kota Surakarta pernah dikenal sebagai kota pelabuhan. “Kepada Dewi Laut, warga Tionghoa pada masa itu berdoa meminta perlindungan dari marabahaya saat berlayar,” kata Halim, alumnus jurusan ilmu sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Altar Thian Siang Sing Bo adalah satu dari 15 altar yang terdapat di klenteng Tien Kok Sie. Adapun altar utama untuk tuan rumah Makco Kwan She Im Poo Sat yang juga dikenal dengan nama Dewi Kwan Im. “Peringatan Makco Kwan She Im Poo Sat mencapai nirwana ini diselenggarakan pada Selasa dan Rabu, 18-19 Oktober,” kata pegawai klenteng, Harti, di sela kesibukannya merangkai kertas-kertas dupa.

DINDA LEO LISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wali Kota Banjarbaru Serahkan Hibah untuk Rumah Ibadah di Landasan Ulin

25 hari lalu

Wali Kota Banjarbaru Serahkan Hibah untuk Rumah Ibadah di Landasan Ulin

Wali Kota Banjarbaru, H. M. Aditya Mufti Ariffin, menjalankan rangkaian Safari Ramadhan dengan menyampaikan hibah untuk Rumah Ibadah


Pegadaian Peduli Rumah Ibadah, Bangun Masjid Al Hikmah di Sumatera

31 hari lalu

Pegadaian Peduli Rumah Ibadah, Bangun Masjid Al Hikmah di Sumatera

Masjid mengusung konsep dan tema Green Architecture


Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

39 hari lalu

Pekerja melakukan uji rasa saat pembuatan arak iwak arumery yang menjadi suvenir dalam side event atau acara sampingan G20 Bali di Denpasar, Bali, Jumat 9 September 2022 Minuman beralkohol tradisional khas Bali berbahan dasar buah lontar dan kelapa yang dicampur dengan rempah-rempah dan buah-buahan untuk memberikan citarasa tersebut sebagai suvenir bagi delegasi saat side event G20 di Bali pada bulan Agustus 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.


Kampanye di Sumut, Mahfud MD Janji Permudah Pendirian Rumah Ibadah hingga Buka 17 Juta Lapangan Kerja

28 Januari 2024

Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Kampanye di Sumut, Mahfud MD Janji Permudah Pendirian Rumah Ibadah hingga Buka 17 Juta Lapangan Kerja

Kampanye di Sumalungun, Sumater Utara, Mahfud MD janjikan akan permudah pendirian rumah ibadah, hingga buka 17 juta lapangan kerja.


Kompleks Kerohanian UGM Diresmikan, Ada Rumah Ibadah Enam Agama

20 Desember 2023

Universitas Gadjah Mada kini telah memiliki rumah ibadah enam agama di lingkungan kampus. Dok. UGM
Kompleks Kerohanian UGM Diresmikan, Ada Rumah Ibadah Enam Agama

Kompleks fasilitas kerohanian di lingkungan kampus UGM itu memiliki rumah ibadah enam agama.


Ganjar Janji Cari Solusi Izin Mendirikan Rumah Ibadah, Bagaimana Prosedur Mengajukannya Sekarang?

2 Desember 2023

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo (tengah) menyanyikan lagu Padamu Negeri saat melakukan kampanye perdana di Distrik Semangga, Merauke, Papua Selatan, Selasa 28 November 2023. Dalam tatap muka itu, Ganjar Pranowo menemui warga dusun Waninggap Nango, Matara dan Urumb dengan mencanangkan program satu desa satu puskesmas. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ganjar Janji Cari Solusi Izin Mendirikan Rumah Ibadah, Bagaimana Prosedur Mengajukannya Sekarang?

Ganjar janji mencarikan solusi terkait izin mendirikan rumah ibadah. Bagaimana cara dan syarat izin mengajukannya saat ini?


Kantor Kemenag Bisa Jadi Tempat Ibadah, Ini Syarat dan Ketentuannya

24 November 2023

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan saat membuka Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik tingkat Nasional III di Kawasan Ancol, Jakarta, pada Sabtu malam, 28 Oktober 2023.
Kantor Kemenag Bisa Jadi Tempat Ibadah, Ini Syarat dan Ketentuannya

Pemanfaatan Kantor Kemenag sebagai rumah ibadat sementara berlaku selama 3 (tiga) bulan.


Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Para anggota HDCI Kota Surakarta touring ke Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, baru-baru ini. FOTO: Istimewa
Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.


Kementerian Agraria Pastikan Tidak Ada Diskriminasi di Sertifikasi Rumah Ibadah

21 September 2023

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Raja Juli Antoni memberikan keterangan pers usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Juni 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Kementerian Agraria Pastikan Tidak Ada Diskriminasi di Sertifikasi Rumah Ibadah

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni memastikan sertifikasi rumah ibadah tanpa diskriminasi.


Kantongi SKTL Kemenag, Pengurus Kapel Cinere Sebut Wali Kota Depok Masih Mengambang.

21 September 2023

Suasana kapel (ruko tengah) tampak sepi pasca digeruduk di Jalan Raya Bukit Cinere, RT. 12. RW. 03 Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, Ahad, 17 September 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kantongi SKTL Kemenag, Pengurus Kapel Cinere Sebut Wali Kota Depok Masih Mengambang.

Pengurus kapel Cinere mengatakan Wali Kota Depok Mohammad Idris belum bilang silakan beribadah.