TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 18 ribu anggota Persaudaraan Setia Hati (PSH) Tunas Muda Winongo memadati padepokan perguruan tersebut di Jalan Doho, Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu, 16 Oktober 2016. Mereka merayakan tradisi setiap bulan Muharam yang biasa disebut dengan “Suran Agung”.
Ketua Panitia “Suran Agung” Rohmad Budi mengatakan kegiatan yang melibatkan belasan ribu pesilat itu berjalan aman dan lancar. Bentrokan dengan perguruan silat lain atau warga, tidak terjadi saat konvoi anggota PSH Tunas Muda Winongo berlangsung. “Saat berangkat dan pulang, berjalan dengan tertib,” ujar dia.
Menurut dia, anggota PSH Tunas Muda Winongo yang mengikuti “Suran Agung” berasal dari wilayah eks-Karesidenan Madiun, yaitu Kota/Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan. Selain itu, anggota dari wilayah eks-Karesidenan Kediri, seperti Nganjuk dan Trenggalek, hadir di padepokan.
Kepala Kepolisian Resor Madiun Kota Ajun Komisaris Susatyo Purnomo Condro mengapresiasi tradisi “Suran Agung” yang berjalan tertib. Hal itu, menurut dia, merupakan bentuk toleransi yang tinggi para pesilat yang ada di Madiun dan sekitarnya. “Kelompok silat di Madiun cukup dewasa,” ujar dia.
Menurut Purnomo, kedewasaan para pesilat ditandai dengan pelaksanaan ikrar damai yang disepakati pada Oktober 2013. Kala itu, petinggi 12 perguruan yang di antaranya Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo, Betako Merpati Putih, Setia Hati Tuhu Tekat, Ikatan Keluarga Silat (IKS) Pro Patria, IKS Putra Indonesia Kera Sakti, Ki Ageng Pandan Alas, dan Tapak Suci juga meneken pembentukan paguyuban.
Kendati demikian, sejumlah pihak tetap terlibat dalam pengamanan setiap kali perguruan silat itu menggelar kegiatan. Dalam “Suran Agung” tahun ini, Susatyo menyatakan jumlah personel keamanan yang diterjunkan di wilayahnya sebanyak 1.418 orang. Selain dari kepolisian, pengamanan dibantu dari TNI Angkatan Darat dan Pemerintah Kota.
Petugas itu terlibat dalam pengawalan rombongan anggota PSH Tunas Muda Winongo menuju padepokan perguruan silat tersebut. Selain itu, pengamanan jalur dan pengaturan lalu lintas di titik-titik yang dilewati konvoi pesilat.
NOFIKA DIAN NUGROHO