TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku baru menggelontorkan Rp 1,6 miliar untuk membantu penanganan bencana banjir Pangandaran yang diantaranya merusak jembatan penghubung Banjar-Pangandaran.
“Kabupaten Pangandaran punya dana tanggap darurat Rp 2,5 miliar, kemarin sudah dibantu Rp 1,6 miliar untuk membantu jembatan bailey sehingga duitnya tidak terpakai. Saya minta bupati agar Rp 2,5 miliar itu digunakan untuk penanganan bencana lainnya,” kata dia di Bandung, Jumat, 14 Oktober 2016.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan permintaan bantuan dana dari Pangandaran saat ini baru ditujukan bagi pembangunan jembatan bailey untuk menggantikan sementara Jembatan Putrapinggan yang putus minggu Malam, 9 Oktober 2016 lalu. Dua hari lalu, 12 Oktober 2016, Pangandaran kembali dilanda bencana angin puting beliung yang merusakkan ratusan rumah di dua desa di Kecamatan Parigi. “Alhamdulillah sudah ditangani oleh Kabupaten Pangandaran,” kata dia.
Menurut Aher, kucuran dana tambahan dari provinsi yang diambil dari dana tidak terduga itu baru bisa diberikan lagi setelah pemerintah Pangandaran menyatakan status bencana. Dia mencontohkan, permintaan bantuan tiga mobil tangki air yang dilayangkan Pangandaran baru bisa diberikan setelah penetapan status bencana oleh bupatinya. “Syaratnya harus ada pernyataan bencana itu,” kata dia.
Bencana banjir juga melanda Kota Banjar. Aher mengaku, belum ada permintaan bantuan dana pada pemerintah provinsi. Satu-satunya permintaan daerah itu soal perbaikan jalan amblas yang menjadi jalan penghubung Jawa Tengah dan Jawa Barat. “Mudah-mudahan cepat diperbaiki, kita sudah koordinasi dengan pusat karena itu jalan nasional,” kata dia.
Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat M Guntoro mengatakan, pembangunan jembatan bailey untuk pengganti sementara Jembatan Putrapinggan di Pangandaran itu tengah dikerjakan. Pemasangan jembatan bailey itu diperkirakan paling cepat memakan waktu seminggu. Tapi, pemerintah pusat memilih mengucurkan dana untuk perbaikan permanen jembatan yang menjadi penghubung kawasan pantai wisata Pangandaran mengantisipasi padatnya arus kendaraan ke daerah wisata pantai itu pada tahun baru. “Harus sudah dipasang sebelm tahun baru,” kata dia di Bandung, Jumat, 14 Oktober 2016.
Guntoro mengatakan, Jematan Putrapingan di Pangandaran amblas dari pondasinya karena tertimpa pipa PDAM patah. Sementara saat bersamaan, banjir menggerus pondasinya. “Beton jembatannya masihbagus, padahal buatant ahun 1978,” kata dia.
Pada saat bersamaan, Guntoro mengatakan, pengerjaan perbaikan jalan amblas di Kota Banjar juga mulai dikerjakan. Pemerintah pusat memilih melakukan perbaikan permanen jalan itu sehingga sementara jalan it tidak bisa dilalui. “Akan dipasang Box Beton ukuran 5x5 meter, baru di urug, posisinya sedang dalam proses pemasangan. Perkiraan perbaikannya sebulan,” kata dia.
Guntoro mengatakan, jalan amblas di Kota Banjar itu terjadi akibat jebolnya gorong-gorong di bawah jalan akibat terjangan banjir. “Makanya dipasang balok beton besaritu untuk aliran air,” kata dia.
Dia mengatakan, pada status siaga bencana ini, seluruh petugas di balai pemeliharaan jalan diminta piket. Sejumlah ruas jalan di Jawa Barat rawan bencana longsor dan banjir akibat tingginya curah hujan. Diantaranya di wilayah cekungan Bandung, jalur Bandung-Pangalengan, Pangandaran-Cipatujah, Bandung-Subang, Purwakarta-Cagak-Subang-Sumedang, serta Ciwidey-Rancabali-Baligede. “Semua piket, alat juga ktia siagakan,” kata Guntoro.
AHMAD FIKRI