TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengundang Menteri Pertahanan Qatar Khalid bin Mohammed Al Attiyah untuk menghadiri pameran Indo Defense 2016 yang berlangsung di Jakarta pada 2-5 November 2016. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan undangan itu diberikan untuk meningkatkan hubungan kedua negara dan meninjau perkembangan industri pertahanan.
Undangan itu dibahas dalam pertemuan Duta Besar RI untuk Qatar Muhammad Basri Sidehabi dengan Menteri Ryamizard pada hari ini, 14 Oktober 2016, di Jakarta. Basri berada di Jakarta membawa delegasi pengusaha Qatar, untuk menghadiri Trade Expo Indonesia 2016.
"Saya juga mempromosikan produk industri peralatan militer Indonesia yang cukup dikenal di Timur Tengah," ujar Basri lewat keterangan tertulis Kedutaan Besar RI (KBRI) Doha.
Menurut Basri, Qatar tertarik untuk mempelajari perkembangan produk militer yang dihasilkan PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL, yang telah diekspor ke berbagai negara. “Produk militer Indonesia yang cukup dikenal di Qatar, seperti light tank," ujarnya.
Basri melanjutkan, karena banyak peminat alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari Indonesia di Qatar, dia yakin produk Indonesia bisa bersaing dengan negara lain, seperti Pakistan dan Turki.
Kuasa Usaha Ad-interm KBRI Doha, Boy Dharmawan, mengatakan kawasan regional khususnya negara-negara di Teluk Arab juga mengimpor peralatan militer secara besar-besaran. Nilai transaksinya, kata Boy, bisa mencapai US$ 150 miliar. “Ini membuka peluang bagi produk Indonesia.”
KBRI Doha menilai hubungan RI-Qatar terus membaik. Salah satunya terlihat dari rencana kunjungan delegasi Kepolisian Qatar ke Indonesia pada November 2016, dalam rangka peningkatan kerja sama keamanan. “Kepolisian Qatar akan mempelajari penanggulangan kenakalan remaja dan perdagangan manusia dari Kepolisian Indonesia,” kata Boy.
YOHANES PASKALIS
Baca juga:
EKSKLUSIF, Pollycarpus: Silakan Buka Dokumen TPF Munir
Jokowi Perintahkan Jaksa Agung Temukan Dokumen Munir