TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, Inspektur Jenderal Boy Raffli Amar, menjelaskan penyebab maraknya polisi yang bunuh diri. Menurut dia, manusia mempunyai batas dan ada orang-orang yang tidak mampu menahan tekanan psikologis dan psikis. "Akhirnya cari jalan pintas," ujarnya di kantornya, Selasa, 11 Oktober 2016.
Boy melanjutkan, Polri menyesalkan maraknya kasus bunuh diri yang dilakukan anggotanya. Apalagi, kata dia, pada 2016 ada 16 kasus polisi yang bunuh diri. Menurut Boy, kasus bunuh diri juga disebabkan beberapa hal, yakni sakit, tersinggung, asmara, minuman keras, dan utang-piutang. "Sebagian kecil akibat beban pekerjaan," ujarnya.
Baca: Polisi Bunuh Diri karena Utang, Polda Jateng Perbaiki Tes Kejiwaan
Polri, ucap Boy, akan melakukan evaluasi internal terhadap anggotanya. Setelah dievaluasi, para anggota akan melakukan konseling. Konseling merupakan cara untuk memantau anggotanya dengan tujuan pembinaan psikologi. "Kami juga akan memperketat faktor kejiwaan saat perekrutan polisi," ujarnya.
Pada 7 Oktober 2016, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian meminta Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri untuk melakukan penelitian terkait dengan fenomena bunuh diri di kalangan polisi. Tito penasaran dengan penyebab bunuh diri ini berkaitan dengan satu akar masalah, seperti kesejahteraan atau alasan lain yang berbeda-beda. Kalau terjadi hanya satu kasus, lanjut dia, merupakan hal yang wajar karena ada 430 ribu anggota polisi di Indonesia.
Menurut Tito, jika sudah ada hasil dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, dan ditemukan masalah yang berbeda-beda, dia akan meminta pimpinan polisi mengelola serta membina anggotanya. "Tapi kalau akarnya semua sama, misalnya masalah kesejahteraan, tentu kami akan tingkatkan kesejahteraan," katanya lagi.
Baca: Polisi Bunuh Diri Karena Utang, Gubernur Ganjar Ingat Bapak
Dia pun memberi contoh, pengadaan perumahan bagi anggota polisi melalui mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara atau daerah. Bisa juga melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). "Atau bekerja sama dengan komando militer membangun perumahan dengan harga yang sangat minimal," kata Tito.
Sebelumnya, Kepala Polsek Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Inspektur Dua Nyariman, ditemukan gantung diri di ruang kerjanya, Rabu, 5 Oktober 2016. Dia diduga putus asa karena beban melunasi utang.
AMMY HETHARIA | HUSSEIN ABRI DONGORAN