INFO NASIONAL - Untuk mempercepat sosialisasi Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) hingga ke daerah-daerah, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI (Kemenko Kemaritiman) mengajak peran dan partisipasi aktif kaum perempuan, khususnya para Ibu melalui kegiatan organisasi PKK, Dharma Wanita, Dharma Pertiwi, dan Bhayangkari, dan para istri gubernur.
Untuk itu, Kemenko Kemaritiman mengundang ketua-ketua organisasi perempuan di acara Kegiatan Sosialisasi GBBS yang diadakan di Rumah Dinas Menko Kemaritiman, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Jumat, 7 Oktober 2016. Acara ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Wakil Ketua Satgas GBBS Musyaa Rafah Mahmut, Anggota Satgas GBBS Rima Agustina, dan Ketua Cineas Muda Indonesia Ifon. Acara ini dihadiri Ketua Umum Dharma Wanita Pusat Win Ritola Tasmaya, Ketua Umum Bhayangkari yang juga istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Tri Suswati, perwakilan Ketua Umum Tim Penggerak PKK Indonesia, dan perwakilan Ketua Umum Dharma Pertiwi. Selain itu hadir pula istri atau perwakilan istri gubernur dari lima kawasan strategi pariwisata nasional, yaitu Sumatera Utara, Maluku Utara, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga:
Saat membuka sosialisasi GBBS ini, Ketua Penasihat Satgas GBBS Kemenko Kemaritiman Devi Pandjaitan mengatakan GBBS ini merupakan bagian dari revolusi mental, yang salah satunya adalah Indonesia Bersih. “Melalui acara ini, kita ingin punya satu tujuan untuk ikut mengubah mindset masyarakat Indonesia mengenai revolusi mental ini, khususnya soal Gerakan Indonesia Bersih,” ujarnya. Ia berharap melalui sosialisasi ini, para pemimpin organisasi perempuan ini bisa menurunkan GBBS ini di daerahnya masing-masing sampai ke pelosok desa.
Rima Agustina, dalam paparannya menyampaikan untuk mewujudkan revolusi mental, ada tiga hal yang harus diubah, yaitu cara pikir, etos kerja, dan sikap, untuk menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.“Melalui acara ini, kami ingin mengajak ibu-ibu untuk bersama bersinergi mensosialisasikan GBBS ini sampai ke tingkat-tingkat kabupaten dan kecamatan sehingga ada kesadaran untuk mewujudkan Indonesia Bersih,” ucapnya.
Menurut Rima, gerakan yang diinisiasi Kemenko Maritim dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini merupakan bagian dari gerakan revolusi mental. “Kita harapkan melalui aktifitas ibu-ibu, gerakan ini bisa lebih cepat menjadi satu budaya di masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga:
Rima menuturkan untuk mensosialisasikan GBBS ini, Kemenko Kemaritiman tidak hanya menggiatkan dari struktur formalnya saja, tapi juga dari struktur pendamping-pendampingnya yang informal. “Ini kan sudah lintas sektoral, ada pemerintah, ada komunitas, ada perguruan tinggi, dan para pimpinan organisasi perempuan. Kita harapkan semua bisa bergerak bersama mewujudkan Indonesia Bersih,” katanya.
Kata Rima, Gerakan Indonesia Bersih ini bisa dimulai dari hal-hal sederhana saja seperti tidak membuang sampah sembarangan, mulai memilah sampah di rumah, dan mengurangi sampah di rumah. Setelah itu, baru memikirkan bagaimana membuat sampah itu menjadi satu hal yang produktif melalui kegiatan bank sampah atau membuat sampah organik menjadi pupuk. “Benefitnya, secara jangka panjang dan jangka luas itu bisa berdampak kepada pariwisata. Kalau bersih, kan itu akan sangat membantu dengan program-program pariwisata pemerintah,” ucapnya.
Sementara, Musya Rafah Mahmut menyampaikan bahwa gerakan budaya bersih ini bisa dimulai dari diri sendiri atau rumah sendiri. "Makanya, kita ingin bekerjasama dengan ibu-ibu yang kita harapkan bisa mendukung kita nantinya dalam mewujudkan GBBS ini di masyarakat," ujarnya.
Karena, kata Musya, dengan dukungan ini, akan lebih mudah untuk menyebarkan pesan-pesan Indonesia Bersih ke masyarakat. "Karena yang ingin kita harapkan, gerakan inimenyebar ke semua orang supaya mereka sadar terhadap kebersihan dan keramahtamahan lingkungan itu," tuturnya.
Menurut Musya, peranan para ibu ini sangat pentingdalam mewujudkan GBBS. "Budaya bersih ini kan semuanya dimulai dari rumah, dan ibulah yang berperan untuk mengajarkan kepada anak-anaknya tentang pentingnya kebersihan itu. Kalau dari rumah mereka sudah diajari bersih, pasti keluar juga mereka akan bersih," ucapnya.
Apalagi, menurut Musya, organisasi peremuan inianggotanyasangat banyak. "Tapi kita nggak sampai di sini saja. Kita akan bekerjasama juga dengan organisasi-organisasi manapun yang akan mendukung kita dengan gerakan ini," katanya. (*)