TEMPO.CO, Bogor - Kementerian Luar Negeri terus berupaya memulangkan 106 jemaah haji warga negara Indonesia berpaspor Filipina. Pemulangan para WNI yang baru kembali dari Arab Saudi itu terhambat kelengkapan administrasi.
"Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) mereka sudah disiapkan Kedutaan Besar RI Manila, tapi ada kelengkapan yang harus diurus di Departemen Hukum Filipina," kata Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi saat ditemui di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Senin, 10 Oktober 2016.
Sebelumnya, ada sekitar 117 calon haji asal Indonesia yang memanfaatkan kuota Filipina. Mereka yang sebagian besar berasal dari Sulawesi Selatan tergiur menggunakan jatah dari Filipina karena antrean haji di Indonesia mencapai belasan tahun.
Meski belum mengetahui jumlah pasti WNI yang menggunakan kuota haji Filipina, Retno menyebut 10 Oktober 2016 sebagai masa kepulangan kloter terakhir jemaah haji yang berangkat dari Filipina.
"Kami tak pernah tahu jumlah (WNI) yang berangkat dari Filipina. Tapi 106 yang sudah pulang kami pastikan sudah berada di KBRI, agar lebih nyaman," ujarnya.
Menteri membenarkan adanya dugaan bahwa WNI pemakai kuota haji Filipina mencapai 700 orang. Namun, dia menyebut dugaan itu bersumber dari otoritas imigrasi Filipina. "Kalau saya tak pernah sebut angka definitif. Angka itu selalu sebagai perkiraan," ucap Retno.
YOHANES PASKALIS