TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah terus mengupayakan pembebasan dua warga negeri Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. "Enggak boleh ada yang mati, harus diselamatkan," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 10 Oktober 2016.
Ryamizard melanjutkan, kehadiran negara sangat penting untuk membebaskan dua anak buah kapal TB Charles yang disandera. Apalagi, ucap dia, tiga rekan mereka sudah kembali ke Indonesia setelah disandera sejak Juni lalu.
Baca: 3 Sandera WNI Bebas, Menlu: Kami Sudah Hubungi Keluarga
Pada 2 Oktober 2016, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan telah membebaskan tiga WNI. Mereka adalah Edi Suryono, Ferry Arifin, dan Muhammad Mabrur Dahri, yang merupakan anak buah kapal TB Charles.
Menurut Retno, setelah pemeriksaan kesehatan, ketiga WNI yang disandera Abu Sayyaf akan diserahkan secara resmi kepada pemerintah Indonesia di Zamboanga. "Ketiganya akan dibawa ke Zamboanga untuk diserahkan secara resmi kepada pemerintah Indonesia yang akan diwakili oleh Kedutaan Besar RI di Manila," ujar Retno.
Baca: Sandera Abu Sayyaf Bicara ke Media: Kami Ingin Pulang Segera
Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga telah berhasil membebaskan tiga orang WNI. mereka adalah Emanuel (40 tahun), Lorence Koten (34), dan Theodorus Kopong (42). Mereka dikembalikan pada Kedutaan Besar RI untuk Manila pada 19 September lalu.
Ryamizard mengatakan pihaknya masih mengupayakan pembebasan dua WNI ini. Ia pun mengatakan bila ada pembebasan pihaknya akan mengumumkan. "Saya baru pulang hari Sabtu, mudah-mudahan nanti disampaikan oleh Panglima TNI, Menteri Luar Negeri. Dengerin aja bener itu," ujar Ryamizard.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI