Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendaki Asal Depok Meninggal di Lereng Gunung Semeru

image-gnews
Sejumlah pendaki menikmati pemandangan dari puncak Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur, Minggu (31/7). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki gunung baik dalam negeri maupun mancanegara. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Sejumlah pendaki menikmati pemandangan dari puncak Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur, Minggu (31/7). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dan menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki gunung baik dalam negeri maupun mancanegara. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Seorang pengunjung Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bernama Sahat M. Pasaribu meninggal pada Sabtu dinihari, 8 Oktober 2016. Pria berusia 23 tahun itu berasal dari Depok dan wafat di Pos Kalimati, pos kedelapan dari sepuluh 10 pos dalam rute pendakian ke Gunung Semeru.

“Dari laporan yang kami terima, dia meninggal karena sakit,” ujar petugas Polisi Hutan Balai Besar TNBTS, Joko Puruwito alias Glemboh, Sabtu siang, 8 Oktober. “Sebelum meninggal, dia tampak pucat sekali, bengong, linglung, pandangan kosong, dan sudah tidak kuat berjalan.”

Sahat diketahui beralamat tempat tinggal di Sidamukti RT 03 RW 022, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Pria itu kelahiran Jakarta, 14 November 1993.

Glemboh menjelaskan, pelapor kejadian adalah Luki Prasetia, 26 tahun, rekan korban yang beralamat di Jalan Raya Pondok Gede 53, RT 04 RW 08, Cipayung, Jakarta Timur. Dari laporan Luki diketahui Sahat bersama 12 rekannya tiba di di kantor Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Ranupani di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, pada Rabu siang, 5 Oktober 2016. Ranupani menjadi pos perizinan dan pengecekan bagi semua pengunjung.

Setelah melakukan registrasi dan mengikuti briefing serta makan siang, mereka meninggalkan Ranupani. Sahat gagal mendaki hingga ke Mahameru, nama puncak Gunung Semeru. Dia sakit-sakitan dan diduga sudah meninggal di sana.

Glemboh sangat menyesalkan kematian Sahat. Glemboh sangat berharap para pengunjung—tidak semua pengunjung berlatar belakang murni sebagai pendaki—benar-benar mematuhi semua ketentuan yang dibuat Balai Besar TNBTS, terutama ketentuan tentang kesehatan.

Setiap pengunjung harus menyerahkan surat keterangan sehat dan surat ini bisa didapat. Petugas tidak menerima surat keterangan sehat dalam bentuk pindaian (scan) atau fotokopi seperti yang sering dilakukan pengunjung.

Secara formal, kata Glemboh, pengunjung yang sudah membawa surat keterangan sehat asli meski belum tentu yang bersangkutan benar-benar sehat tidak boleh ditolak. “Jadi kami harap siapa pun pengunjung jujur saja saat ditanya petugas di Ranupani mengenai kesehatannya,” ujar Glemboh. ”Tolong diingat juga bahwa mendaki bukan buat gagah-gagahan.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sahat menjadi pendaki ketiga yang meninggal sepanjang 2016 dan kematian itu terjadi dalam tempo kurang dari sebulan. Penyebab kematian mereka pun hampir sama, yakni sakit.

Sebelumnya, Chandra Hasan, 33 tahun, pengunjung dari Kampung Pengarengan, RT 004 RW 012, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin, 3 Oktober 2016. Seorang lagi meninggal pada 13 September atas nama Zimam Arofik, warga Jalan WR Supratman 123, RT 005 RW 012, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara.

Selain tiga peristiwa kematian, seorang pendaki asing hingga kini belum ditemukan dan dua orang pengunjung asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sempat tersesat lima hari.

Pendaki asing yang belum ditemukan bernama Lionel du Creux, warga negara Swiss. Dia dilaporkan hilang pada 7 Juni lalu. Ia mendaki bersama teman perempuannya yang berkebangsaan Prancis, Alice Guignard. Pencarian yang dilakukan sepanjang 8-18 Juni tidak membuahkan hasil sehingga pencarian resmi pun ditutup.

Sedangkan pengunjung yang tersesat bernama Zirli Gita Ayu Safitri, 17 tahun, dan Supyadi, 27 tahun. Keduanya sama-sama berasal dari Cirebon. Gita berasal dari Desa Bojongkulon, Kecamatan Susukan. Sedangkan Supyadi beralamat di Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegal Gubug.

Mereka tersesat selama lima hari dari 20 Mei dan ditemukan dalam kondisi sangat lemas di kawasan air terjun Gunung Boto, Desa Tawon Songo, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Lumajang.

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

17 hari lalu

Tiga orang sukarelawan sedang mengangkut sampah ke mobil pikap di Blok Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Abdi Purmono
Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.


Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

22 hari lalu

Pengunjung menunggu dan menikmati terbitnya matahari di Penanjakan Gunung Bromo, Selasa, 19 Juli 2022. TEMPO/Abdi Purmono
Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

Penutupan sementara bertujuan memulihkan kawasan dengan cara membersihkan sampah-sampah dari kawasan Bromo.


Padang Rumput Bromo Kembali Hijau setelah Terbakar, Kunjungan Wisata Meningkat

16 Oktober 2023

 Suasana di Laut Pasir Tengger atau Laut Pasir Bromo pada Selasa, 19 Juli 2022. Di dalam Laut Pasir ini terdapat lima gunung dan padang rumput atau sabana. Salah satu yang terkenal adalah Bukit Teletubbies (Pusung Tumpeng). (TEMPO.CO/Abdi Purmono)
Padang Rumput Bromo Kembali Hijau setelah Terbakar, Kunjungan Wisata Meningkat

Kawasan Gunung Bromo terbakar akibat penggunaan suar dalam pemotretan prewedding awal September lalu.


Pariwisata Bromo Bergeliat, Hotel dan Restoran Mulai Belanja Bahan Makanan

25 September 2023

Kondisi padang rumput atau sabana di Lembah Watangan alias Bukit Teletubbies yang gosong kehitaman pada Kamis pagi, 21 September 2023. Bukit Teletubbies jadi tempat kejadian perkara terjadinya kebakaran hebat yang menghanguskan hampir semua hutan dan lahan di sekitar Gunung Bromo sepanjang 6-14 September 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Pariwisata Bromo Bergeliat, Hotel dan Restoran Mulai Belanja Bahan Makanan

Terlihat ada peningkatan hunian kamar hotel sejak akses wisata Gunung Bromo dibuka mulai 19 September 2023.


Kebakaran Gunung Bromo Bikin Rugi Rp 5 Miliar Lebih

22 September 2023

Beginilah kondisi padang rumput dalam kawasan wisata Gunung Bromo yang terbakar pada Kamis, 21 September 2023. Di beberapa lokasi, area terbakar mulai tampak hijau kembali seturut bermunculannya tunas baru rerumputan dan semak. (TEMPO/Abdi Purmono)
Kebakaran Gunung Bromo Bikin Rugi Rp 5 Miliar Lebih

Kerugian kebakaran Gunung Bromo mencapai Rp 5 miliar, belum termasuk pemadaman dengan water bombing dan kerusakan pipa air ke permukiman.


Api Belum Padam, Akses Wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ditutup dari Empat Kabupaten

11 September 2023

Foto udara kendaraan melintas di ruas jalan di kawasan Gunung Bromo, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu 9 September 2023. Akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 274 hektar yang terjadi di kawasan itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup total aktivitas wisata di Gunung Bromo. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Api Belum Padam, Akses Wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ditutup dari Empat Kabupaten

Luas area savana yang terbakar di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru disebut lebih dari 100 hektare dan kemungkinan bakal terus meluas.


50 Hektare Lebih Lahan Bukit Teletubbies Gunung Bromo Gosong, Ancaman ISPA Menyusul

9 September 2023

Bukit Teletubbies (Pusung Tumpeng) di kawasan wisata Gunung Bromo. (TEMPO.CO/Abdi Purmono)
50 Hektare Lebih Lahan Bukit Teletubbies Gunung Bromo Gosong, Ancaman ISPA Menyusul

Warga di sekitar Gunung Bromo mulai merasakan dampak sesak napas karena ISPA lantaran asap yang ditimbulkan kebakaran di Bukit Teletubbies.


Kebakaran di Bukit Teletubbies, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup Total

7 September 2023

Sejumlah mobil Jeep melintas di kawasan Bukit Teletubbies di Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, (26-12-2013). Tempo/Fardi Bestari
Kebakaran di Bukit Teletubbies, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup Total

Dalam sepekan, akses ke kawasan wisata Gunung Bromo telah beberapa kali dibuka-tutup akibat kebakaran hutan dan lahan.


Wisata Gunung Bromo dari Pasuruan Dibuka Kembali setelah Kebakaran Hutan

6 September 2023

Wisatawan menikmati pemandangan Gunung Bromo dari penanjakan satu di Probolinggo, Jawa Timur, 19 Mei 2017. Target kunjungan wisatawan mancanegara 2019 sebesar 20 juta orang. ANTARA/Zabur Karuru
Wisata Gunung Bromo dari Pasuruan Dibuka Kembali setelah Kebakaran Hutan

Pembukaan akses wisata Bromo itu dilakukan usai kebakaran di kawasan Perum Perhutani dan TNBTS dipadamkan.


Kegiatan Wisata Bromo dari Arah Malang Ditutup Sementara akibat Kebakaran

2 September 2023

Api membakar semak dan pepohonan di Tebing Jantur dalam area Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Tengger Laut Pasir pada Jumat siang, 1 September 2023. (TEMPO/Abdi Purmono)
Kegiatan Wisata Bromo dari Arah Malang Ditutup Sementara akibat Kebakaran

Hampir seluruh tebing kaldera atau laut pasir Gunung Bromo gosong akibat terbakar.