TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan tindak percaloan tidak hanya terjadi di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Namun, kata dia, di sejumlah pelabuhan di daerah lain juga digerogoti oknum-oknum calo.
"Diindikasikan tidak hanya terjadi di Medan saja. Samarinda contohnya juga, ada kenakalan, Jayapura, Maumere, Kijang," ujar Budi dalam konferensi pers di gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Oktober 2016.
Sebelumnya, Budi menyatakan kepolisian daerah Sumatera Utara telah menangkap dua orang oknum yang terlibat dalam kegiatan percaloan di Pelabuhan Belawan. Namun, dia kemudian meralat keterangannya itu, bahwa yang ditangkap tiga orang bukan dua orang.
Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, Budi menyebutkan salah satu oknum yang ditangkap berinisial PS. Dia diketahui menyuap petugas bea-cukai di Pelabuhan Belawan. Adapun dua orang lainnya, HB dan SN, merupakan anggota dari asosiasi tertentu. Keduanya melakukan pemerasan terhadap pengusaha.
Ketiga oknum tersebut ditangkap melalui operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Belum diketahui berapa uang suap yang diberikan PS kepada Bea-Cukai. Polisi, kata Budi, saat ini tengah mengembangkan kasus ini.
Budi mengingatkan agar tidak melakukan praktek percaloan. "Kepada KSOP (Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan), Syahbandar, untuk melakukan kegiatan dengan lebih governance, dan tidak melakukan praktik-praktik seperti itu," ujarnya.
FAJAR PEBRIANTO | RINA WISNU
Baca juga:
Djan Faridz: Lulung Dukung Ahok
Gatot Brajamusti Akhirnya Akui Ada Ritual Seks di Padepokan
Kejaksaan Cegah Dahlan Iskan Bepergian ke Luar Negeri