Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Perusahaan di Hulu Cimanuk yang Memicu Banjir Tak Berizin  

image-gnews
Presiden Joko Widodo meninjau area pengerukan pasca banjir bandang Sungai Cimanuk di Lapang Paris, Garut, Jawa Barat, 29 September 2016. Hingga saat ini 19 orang dinyatakan masih hilang dan 34 orang meninggal dunia. TEMPO/Prima Mulia
Presiden Joko Widodo meninjau area pengerukan pasca banjir bandang Sungai Cimanuk di Lapang Paris, Garut, Jawa Barat, 29 September 2016. Hingga saat ini 19 orang dinyatakan masih hilang dan 34 orang meninggal dunia. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Barat Ajun Komisaris Besar Diki Budiman menyebutkan sebagian perusahaan yang mendirikan bangunan di kawasan hulu Sungai Cimanuk tak memiliki izin. Hal tersebut terungkap setelah kepolisian memanggil enam perusahaan untuk keperluan penyelidikan pelanggaran hukum di kawasan hulu Sungai Cimanuk.

"Tiga dari enam perusahaan yang sudah dipanggil tak memiliki izin," ujar Diki kepada Tempo, Jumat, 7 Oktober 2016.

Enam perusahaan yang telah dibidik kepolisian itu bergerak di bidang pariwisata, agrobisnis, dan penyewaan properti. Namun Diki menolak menyebutkan nama enam perusahaan tersebut.

Pascabanjir bandang yang menerjang tujuh kecamatan di Kabupaten Garut, Polda Jawa Barat membentuk tim khusus untuk menginvestigasi adanya pelanggaran hukum yang terjadi di kawasan hulu Sungai Cimanuk. Kepolisian menduga ada tindakan melanggar hukum yang dilakukan perusahaan dan pemerintah dalam mengelola kawasan hulu Sungai Citarum, di antaranya perusakan lingkungan dan kawasan hutan serta tindak pidana korupsi.

Diki menuturkan, hingga Jumat, 7 Oktober 2016, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap 15 pihak, di antaranya badan dan dinas terkait yang mengelola kawasan hulu Sungai Cimanuk. Selain itu, ada enam perusahaan yang turut diperiksa polisi. "Nanti pemeriksaan akan berlanjut. Sampai hari ini, sudah ada 15 pihak yang telah diperiksa," ucapnya.

Hasil pemeriksaan sementara, kata dia, polisi baru memeriksa dokumen terkait dengan kebijakan dan prosedur yang tengah dikeluarkan instansi pemerintahan. Adapun badan atau lembaga yang telah diperiksa polisi di antaranya Perhutani, Badan Pertahanan Nasional Kabupaten Garut, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman, Badan Pengelola Lingkungan Hidup, dan PT Agro (BUMD). Selain itu, sejumlah camat turut diperiksa. "Yang diperiksa baru kepalanya saja. Kita masih memeriksa terkait dengan kebijakan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banjir bandang luapan Sungai Cimanuk menerjang tujuh kecamatan di Kabupaten Garut, 20 September 2016. Diduga, penyebab bencana yang menewaskan lebih dari 34 orang ini adalah rusaknya daerah aliran Sungai Cimanuk di bagian hulu.

IQBAL T. LAZUARDI S.

Baca juga:

Lihat, CCTV Rekam Roh Korban Tewas Kecelakaan Motor?
Reza Artamevia Laporkan Gatot Brajamusti ke Polisi, Ada Apa?
Setelah Beli Mangga, Nenek di Bekasi Ini Ditahan Polisi

 


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

4 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

9 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

14 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

24 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

40 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

47 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

48 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

51 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.