TEMPO.CO, Brebes - Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mengimbau penduduk yang tinggal di wilayah pesisir Pantai Utara Jawa di Brebes mewaspadai penyakit demam berdarah dengue. Mereka rawan terserang penyakit ini karena tinggal di permukiman padat penduduk yang banyak terdapat di wilayah tersebut.
“Permukiman yang padat itu berpotensi menjadi tempat tumbuh nyamuk DBD, karena banyaknya genangan air. Beberapa kali kasus demam berdarah kebanyakan terjadi di wilayah pesisir,” kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Brebes Awaludin, kepada Tempo, Jumat, 7 Oktober 2016.
Beberapa kecamatan yang rawan terserang penyakit ini di antaranya Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung, dan Losari. Awaludin mengaku tidak mengetahui secara pasti data jumlah kasus yang terjadi di Brebes. Namun, ucap dia, tren yang berkembang saat ini mengalami peningkatan. Sebab, pada bulan ini, hujan sudah sering terjadi. “Tahun kemarin, kemarau sampai November. Sekarang bulan ini sudah turun hujan,” ujarnya.
Dia mengimbau warga di sekitar pesisir Pantura mencegah penyebaran penyakit yang berasal dari nyamuk Aedes aegypti ini dengan cara 3M, yakni menguras bak mandi, mengubur barang-barang bekas, dan menutup penampungan air. “Sebab, nyamuk Aedes aegypti suka dengan tempat-tempat genangan air yang bersih,” tuturnya.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes mencatat, pada September lalu, pihaknya telah menerima 80 pasien penderita DBD. Jumlah itu meningkat dibanding tahun lalu pada bulan yang sama. Pada awal Oktober ini saja, sudah ada empat orang yang terkena DBD. “Ada dua orang yang meninggal dunia, sedangkan 14 pasien lain harus dirawat di ICU,” kata Direktur RSUD Brebes dr Oo Suprana.
Dia berujar, meski jumlah pasien membeludak, rumah sakit masih mampu menampung mereka. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengatasi masalah ini. Adapun jumlah total penderita DBD yang dirawat di RSUD pada 2015 sebanyak 528 orang. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibanding 2014 sebesar 367 orang. Pada 2015, jumlah pasien yang meninggal di RSUD ini nihil.
Salah satu anggota keluarga pasien DBD di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Brebes itu, Winarsih, menuturkan anaknya terserang DBD sejak 23 September 2016. Saat itu dia membawa anaknya ke puskesmas. Namun kondisinya memburuk. Hingga akhirnya, anaknya dirujuk ke rumah sakit. “Sebelum dibawa ke rumah sakit, anak saya sudah lemas,” ujarnya.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ